nusabali

Lokalisasi Digerebek, 2 Germo Dijuk

  • www.nusabali.com-lokalisasi-digerebek-2-germo-dijuk

Korban dijual dengan tarif Rp 250.000 – 300.000 perjam. Setiap harinya melayani  laki-laki antara 1 sampai 8 orang.

Jual 5 Anak Dibawah Umur ke Pria Hidung Belang

DENPASAR, NusaBali
Diimingi gaji besar untuk kerja di salon, 5 gadis dibawah umur asal Bekasi malah dijadikan PSK (Pekerja Seks Komersil) di salah satu lokalisasi di Sanur, Denpasar Selatan. Polisi yang mendapat informasi tersebut langsung mengerebek lokalisasi tersebut dan mengamankan dua germo masing-masing Ni Komang Suciwati (perekrut) dan Ni Wayan Kristiani alias Mami Wayan, 51 (pemilik lokalisasi).

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja membenarkan penangkapan terhadap dua pelaku perdagangan orang itu. Ia mengatakan keduanya ditangkap Subdit 4 Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali di lokalisasi di Jalan Raya Sekar Waru, Nomor 3B Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan pada Jumat (4/1) siang.

Selain itu, kelima remaja perempuan itu berinisial Mawar, 14, Bunga, 17, Melati, 14, Tulip, 15, Anggrek 16 turut diamankan sebagai korban. Lebih lanjut diungkapkan para korban berusia rata-rata 14 – 17 tahun itu semuanya direkrut melalui agen yang berada di Bekasi atas perintah Ni Komang Suciwati. Melalui agen, Ni Komang Suciwati berjanji memberikan para korban pekerjaan di Bali.

Dalam pekerjaan yang dijanjikan itu tersangka Ni Komang Suciwati mengiming-imingi calon korban dengan janji disediakan fasilitas rumah dan kerja di salon dengan gaji antara 5 sampai 11 juta perbulan, sehingga korban tergiur bekerja ke Bali.

Agen yang berada di Bekasi itupun berhasil merekrut lima orang yang semuanya adalah perempuan. Setelah berhasil direkrut, Ni Komang Suciwati membelikan korban tiket pesawat ke Bali. Sial, dialami para gadis belia ini. Mereka tak mendapat pekerjaan sesuai dengan yang dijanjikan.

Oleh pelaku Ni Komang Suciwati korban dijual kepada lelaki hidung belang. Mereka dipajang di Hall 3B milik pelaku. Korban dijual dengan tarif Rp 250.000 – 300.000 perjam. Setiap harinya melayani  laki-laki antara 1 sampai 8 orang.

Merasa tak sanggup melayani pria hidung belang, salah seorang korban melarikan diri dari tempat penampungan. Korban mendantangi Polda Bali didampingi oleh petugas P2TP2A Denpasar untuk melapor.

“Mendapat laporan itu, Subdit 4 Ditreskrimum Polda Bali melakukan penggrebekan terhadap tempat penampungan yang sekaligus tempat eksploitasi para korban. Selain berhasil mengamakan lima orang korban, petugas juga berhasil mengamakan dua pelaku. Petugas menyita barang bukti 1 buku catatan tamu, catatan boking /pembayaran, copy KK dan copy tiket pesawat.

Selanjutnya pelaku dan barang bukti yang diamankan oleh petugas langsung dibawa ke kantor Ditreskrimum Polda Bali guna  pemeriksaan lebih lanjut. “Pelaku sudah berhasil ditangkap. Keduanya sudah diamankan Ditreskrimum Polda Bali,” tutupnya.*po

Komentar