nusabali

Pembantu Tewas Terkunci di Rumah

  • www.nusabali.com-pembantu-tewas-terkunci-di-rumah

Saat diidentifikasi di lokasi kejadian, pada tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Ditinggal Majikannya Berlibur ke Singapura

DENPASAR, NusaBali
Rupini, 61 ditemukan tak bernyawa oleh Candra Wijaya di dalam kamar rumahnya di Jalan Raya Bedahulu XII, Nomor 9, Lingkungan Prajasari, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Rabu (26/12) pukul 21.00 Wita. Rupini ditemukan tak bernyawa oleh Candra Wijaya yang tak lain adalah majikannya setelah pulang dari Singapura bersama istri dan anaknya Rabu malam.

Kepala Lingkungan Prajasari, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, I Nyoman Sudiarta ditemui di rumahnya, Kamis (27/12) membenarkan peristiwa itu. Sudiarta mengatakan Rupini menjadi pembantu rumah tangga di rumahnya Candra Wijaya sejak 1,5 tahun terakhir. Dalam identitas yang diperolehnya, Rupini merupakan kelahiran Malang 10 Oktober 1957. Alamat Tebel Tengah, Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Diceritakan, sebelum ditemukan tak bernyawa oleh Candra Wijaya majikanya, Rupini ditinggal pergi ke Singapura sejak 21 Desember. Rupini tinggal di rumah berlantai dua oleh Candra Wijaya sendirian. Sepulangnya dari Singapura pada 26 Desember pukul 21.00 Wita sang majikan tak bisa masuk ke dalam areal rumah karena gerbang terkunci.

Karena tak ada jawaban dan respon dari dalam rumah, terpaksa Candra Wijaya naik melalui gerbang rolling dor yang terbuat dari besi untuk masuk ke dalam rumah. Setelah memasuk areal halaman rumah Rupini dipanggil-panggil namun tak ada sahutan. Candra Wijaya pun mengecek rumahnya. Setiap kamarnya dicek. Betapa kagetnya Candra Wijaya saat masuk ke kamar tidur pembantunya. Dia menemukan pembantunya yang sudah lanjut usia itu tak bernyawa dengan posisi tengadah. Mendapati hal itu Candra Wijaya melapor ke Polsek Denpasar Barat.

“Majikan bersama semua keluarganya berangkat ke Singapura tanggal 21 Desember dan pulang 26 Desember malam. Sepulangnya dari Singapura, saat tiba di rumah pada Rabu malam ibu Rupini ini tak menyahut. Beberapa kali bel dibunyikan dan gerbang digedor-gedor tak ada yang keluar. Merasa curiga dengan keadaan itu majikanya memanjat gerbang dan langsung menuju ke kamar korban. Saat itulah baru tahu kalau Rupini meninggal dunia,” beber I Nyoman Sudiarta.

Lebih lanjut I Nyoman Sudiarta mengatakan informasi yang diperoleh dari Candra Wijaya bahwa Rupini sebelum ditinggal pergi ke Singapura dalam keadaan sakit. Selama ini Rupini diketahui setiap harinya mengonsumsi obat penurun tensi. “Majikannya bilang ibu Rupini ini saat ditinggal pergi ke Singapura dalam kedaan sakit,” lanjutnya.

Pada saat ditemukan tak bernyawa kondisinya belum membusuk. Diperkirakan korban meninggal dunia pada malam Rabu. Tanggal 25 pagi dan sore ungkap I Nyoman Sudiarta korban sempat bertemu dengan tetangganya. “Kesaksian tetangganya bahwa pada 25 Desember korban masih terlihat beraktivitas. Besok paginya, yakni 26 Desember tetangganya melihat lampu masih terus menyala. Pada hal biasanya setiap pagi lampu-lampu dimatikan oleh korban,” pungkasnya.

Terpisah Kapolsek Denpasar Barat AKP Johannes H Widya Dharma Nainggolan membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan korban diduga meninggal dunia akibat sakit. Dugaan itu berdasarkan keterangan dari majikanya. Dimana selama ini korban mengonsumsi obat penurun tensi.

Saat diidentifikasi di lokasi kejadian, pada tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun demikian dia mengatakan akan menunggu hasil identifikasi dari RS sanglah. "Keterangan dari majikanya bahwa korban sering minum obat penurun tensi. Jadi, untuk sementara korban diduga meninggal dunia karena sakit. Tim tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Setelah diperiksa di TKP mayat itu dievakuasi ke RS Sanglah menggunkan mobil ambulan BPBD Kota Denpasar. Nanti kinta menunggu hasil dari RS Sanglah," beber AKP Johannes H Widya Dharma Nainggolan.

Dia menjelaskan saat ditemukan korban mengenakan baju kaos warna pink, Switer warnah hijau, dan celana panjang dengan posisi tengadah. Kepala korban mengarah ke barat, kaki kiri menekuk dan kaki kanan lurus. Tangan kiri memegang baju di bawah badan dan tangan kanan tertekuk di atas lutut. “Saat ditemukan kondisi mayat belum membusuk. Kami belum bisa menduga kapan korban meninggal dunia. Yang pasti saat ditemukan korban belum membusuk. Kapan dia meninggal dunia, nanti kita tunggu hasil dari RS Sanglah," pungkasnya.

Sementara itu saat NusaBali menyambangi rumah Candra Wijaya tempat Rupini ditemukan meninggal dunia tak mendapatkan informasi terkait peristiwa itu. NusaBali disambut oleh seorang perempuan dari balik gerbang rumah. Setelah mengetahui dari media perempuan itupun pergi masuk ke dalam rumahnya. “Sudah ya mas. Nanti saja,” ujarnya singkat dan buru-buru masuk ke rumahnya. *po

Komentar