Pengusaha Besar Terimbas, UMKM Aman
Kebijakan Bank Indonesia, menaikkan suka bunga acuan jelas akan berpengaruh terhadap laju perekonomian, termasuk di Bali.
Kenaikan Acuan Suku Bunga BI
DENPASAR, NusaBali
Laju perekonomian Bali akan relatif stagnan. Yang paling terimbas, adalah pengusaha menengah dan besar (modal Rp 500 juta- Rp 10 miliar). Sedangkan kalangan UMKM/UMK dinilai relatif aman. “Mengapa ter-rem atau melesu, karena capital cost yang tinggi,” ujar guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas Prof Raka Suardana, Kamis (22/11).
Bahasa sederhananya, jelas Raka Suardana, bunga yang harus dibayar pengusaha jelas lebih tinggi. “Keadaan ini tentu berdampak pada kondisi usaha,” jelasnya. Semua sektor, kata Raka Suardana akan terimbas. Keadaan melesu ini, menurutnya akan berlangsung sampai dengan akhir tahun dan awal tahun. “Karena kan memang perlu waktu untuk menyusaikan,” jelas Raka Suardana.
Berbeda dengan usaha menengah besar (UMB), UMKM/UMK, menurut Raka Suardana, relatif tidak terpengaruh. Itu karena modal mereka juga tidak besar, sehingga beban bunga juga tidak banyak. “Sehingga UMKM/UMK relative aman, walau pun juga terimbas, namun tidak terasa amat,” jelasnya. Pengalaman sebelumnya juga menunjukkan daya tahan UMKM/UMK yang relatif aman, terjadi gejolak moneter.
Raka Suardana berharap, agar pengusaha memanfaatkan momentum hari raya dan Tahun Baru untuk menggairahkan dan merangsang dinamika perekonomian Bali. “ Ini harus dimanfaatkan betul, jangan sebagai hal yang sudah rutin saja,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua DPD Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, menyatakan perekonomian Bali akan relatif stagnan terkait kenaikan suku bunga acuan BI. “Investor tentu tidak mau tergesa-gesa, akan wait and see,” ujar Alit Wiraputra. Pengusaha lanjut Alit Wiraputra, berusaha untuk tidak pinjam uang dan berusaha menggunakan modal yang ada untuk bertahan. Itu karena beban bunga akan meningkat. “Saran Kadin, adalah agar pengusaha melakukan efisiensi semaksimal mungkin, sehingga keadaan tidak bertambah buruk,” kata Alit Wiraputra. Sebagaimana diketahui Bank Indonesia maikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen . Kebijakan tersebut, salah satunya terkait upaya penguatan rupiah. *k17
DENPASAR, NusaBali
Laju perekonomian Bali akan relatif stagnan. Yang paling terimbas, adalah pengusaha menengah dan besar (modal Rp 500 juta- Rp 10 miliar). Sedangkan kalangan UMKM/UMK dinilai relatif aman. “Mengapa ter-rem atau melesu, karena capital cost yang tinggi,” ujar guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas Prof Raka Suardana, Kamis (22/11).
Bahasa sederhananya, jelas Raka Suardana, bunga yang harus dibayar pengusaha jelas lebih tinggi. “Keadaan ini tentu berdampak pada kondisi usaha,” jelasnya. Semua sektor, kata Raka Suardana akan terimbas. Keadaan melesu ini, menurutnya akan berlangsung sampai dengan akhir tahun dan awal tahun. “Karena kan memang perlu waktu untuk menyusaikan,” jelas Raka Suardana.
Berbeda dengan usaha menengah besar (UMB), UMKM/UMK, menurut Raka Suardana, relatif tidak terpengaruh. Itu karena modal mereka juga tidak besar, sehingga beban bunga juga tidak banyak. “Sehingga UMKM/UMK relative aman, walau pun juga terimbas, namun tidak terasa amat,” jelasnya. Pengalaman sebelumnya juga menunjukkan daya tahan UMKM/UMK yang relatif aman, terjadi gejolak moneter.
Raka Suardana berharap, agar pengusaha memanfaatkan momentum hari raya dan Tahun Baru untuk menggairahkan dan merangsang dinamika perekonomian Bali. “ Ini harus dimanfaatkan betul, jangan sebagai hal yang sudah rutin saja,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua DPD Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, menyatakan perekonomian Bali akan relatif stagnan terkait kenaikan suku bunga acuan BI. “Investor tentu tidak mau tergesa-gesa, akan wait and see,” ujar Alit Wiraputra. Pengusaha lanjut Alit Wiraputra, berusaha untuk tidak pinjam uang dan berusaha menggunakan modal yang ada untuk bertahan. Itu karena beban bunga akan meningkat. “Saran Kadin, adalah agar pengusaha melakukan efisiensi semaksimal mungkin, sehingga keadaan tidak bertambah buruk,” kata Alit Wiraputra. Sebagaimana diketahui Bank Indonesia maikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen . Kebijakan tersebut, salah satunya terkait upaya penguatan rupiah. *k17
Komentar