nusabali

Kantor Disnaker Buleleng Tak Layak Pakai

  • www.nusabali.com-kantor-disnaker-buleleng-tak-layak-pakai

Bangunan Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng sejak dua tahun terakhir dalam kondisi rusak parah, hingga sangat tak layak pakai.

Rusak Parah, Atap Bocor Saat Hujan

SINGARAJA, NusaBali
Kondisi ini makin memprihatinkan, disusul dua kali diajukan untuk pembangunan gedung baru, namun belum juga mendapatkan prioritas dalam APBD Buleleng. Kerusakan parah terlihat jelas di bagian atap dan plafon gedung lama di bagian depan yang kini difungsikan sebagai ruangan kesekretariatan, ruang pelayanan AK1 dan ruangan kepala dinas.

Sejumlah plafon pun nampak terkelupas di bagian depan bangunan karena kondisinya sudah rapuh dan membusuk terkena air hujan. Sekretaris Disnaker Buleleng Dewa Putu Susrama, ditemui dikantornya, Kamis (23/8) kemarin, menjelaskan kondisi perkantoran terutama di gedung lama bagian depan memang sudah tak layak huni. Pihaknya mengaku sudah sempat mengajukan pembangunan gedung baru sejak tahun 2016 lalu. Hanya saja karena keterbatasan APBD, usulan pembangunan itu belum mendapat prioritas. “Kondisi gedung memang tidak layak huni, terutama di kap atap. Kayu-kayunya memang sudah rapuh dan atapnya juga sudah melengkung. Setiap musim hujan selalu kami sediakan 6 - 10 ember untuk menadah bocoran sana-sini,” kata dia.

Kerusakan itu, disebutnya, sudah sangat krusial karena berdampak pada keselamatan pegawainya yang berkantor di gedung lama. Ia mengatakan gedung itu dulunya adalah rumah Dinas Perdagangan. Kemudian sekitar tahun 2012, dimanfaatkan sebagai perkantoran oleh Disnaker. Kondisi gedung yang sempit itu pun dimaksimalkan dan disekat menjadi enam ruangan. Situasinya semakin krodit, saat kapasitas tidak mampu menampung jumlah SDM yang ada disana. Apalagi saat musim pencarian AK1, masyarakat bisa mengantre hingga ke trotoar jalan utama. Beruntung tahun 2014 lalu, satu unit gedung pendukung di bagian belakang dibangun, yang kini dimanfaatkan sebagai ruang staf dan aula.

Namun, tahun ini pihaknya mengaku tetap mengusulkan pembangunan gedung baru ke Bappeda. Dari rancangan kasar rencana pembangunan gedung baru itu direncanakan akan berlantai dua yang menelan anggaran Rp 4,2 miliar. Lantai satu sebagian akan dipakai tempat parkir sedangkan ruang perkantorannya di lantai dua, menyatu dengan gedung di belakang yang dihubungkan dengan selasar. Sejauh ini Susrama mengatakan sudah meminta kajian kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng dan menyatakan pembangunan harus dibangun ulang. “Selain sudah rusak di bagian atap, masalah lainnya posisi pondasi gedung itu sudah dibawah dari trotoar, sehingga kalau hujan airnya menggenang, sehingga ini harus kembalikan ke titik nol dulu dan mensejajarkan dengan gedung baru di belakang,” kata dia. Dengan kondisi itu pihaknya berharap, Bappeda dapat memasang usulan pembanguan gedung baru Disnaker Buleleng tahun 2019 mendatang. Sehingga kekhawatirannya terhadap keselamatan pegawai yang berkantor di bawah gedung tua itu dapat teratasi. *k23

Komentar