Tiga Hari, Transaksi Bulfest 2018 Tembus Rp 2,1 Miliar
Buleleng Festival (Bulfest) tahun 2018, setelah berlangsung selama lima hari ditutup secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pada Senin (6/8) malam kemarin.
SINGARAJA, NusaBali
Penyelenggaraan Bulfest diklaim berpengaruh besar pada sejumlah sektor. Panitia penyelenggara mengklaim perputaran ekonomi selama tiga hari penyelenggaraan menembus angka Rp 2,1 miliar. Selain itu penataan parkir pun digarisbawahi untuk penataan yang lebih maksimal di penyelenggaraan tahun mendatang.
Angka tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Panitia Bulfest 2018, Ni Made Rousmini dalam pembacaan laporannya. Menurutnya selama tiga hari evaluasi dan pemantauan panitia angka tersebut disumbang dari 76 stand kuliner sebesar Rp 442 juta, 89 stand IKM dengan total pendapatan Rp 500 juta, empat stand sponsor Rp 1,1 miliar dan pedagang acung Rp 89 juta. Jumlah itu pun disebutnya meningkat drastis. Apalagi pemantauan peredaran perekonomian baru dilakukan selama tiga hari. “Ada peningkatan 70 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,25 miliar,” kata dia.
Rousmini pun melanjutkan upaya pelestarian seni budaya dan pewadahan seniman Buleleng sangat berpengaruh, yang dibagi di tiga tempat pementasan, yakni panggung utama depan Tugu Singa Ambaraja, Zona B Puri Seni Sasana Budaya dan Zona C di Wantilan Pura Desa Pakraman Buleleng.
Dalam penyelenggaraan Bulfest selama lima hari, Rousmini pun mengatakan masih perlu melakukan pembenahan sebagai acuan pelaksanakan Bulfest di tahun depan. Terutama penataan parkir kendaraan yang masih dinilai belum maksimal. Sehingga menyebabkan kekroditan arus lalu lintas di sejumlah titik jalur alternatif.
Sementara itu Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dalam sambutannya sebelum menutup Buleleng Festival mengatakan tiap tahun selalu ada peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan. Namun pihaknya pun tidak memungkiri jika pelaksanaan setiap tahunnnya dapat memuskan hati seluruh masyarakat Buleleng.
“Ada Banyak masukan, mulai dari konten, lama pelaksanaan, kuliner, UKM, sampai ada yang minta setiap bulan ada tiga hari Bulfest. Saya tidak menjawab, saya hanya akan renungkan bersama, dan ini member tantangan pada para seniman dan budayawan,” kata dia. Pihaknya pun mengaku akan melangsungkan diskusi bersama dengan seniman dan budayawan untuk memberikan ruang pelestaria yang lebih luas.
Pihaknya pun mengapresiasi laporan peredaran perekonomian panitia selama tiga hari. Bupati asal Banyuatis ini pun mengaku terus akan mengupayakan hal positif di semua bidang baik di bidang pertanian, pariwisata dan investasi. “Hal positif terus akan diupayakan, harapannya aksesbilitas lebih baik,” harap dia. *k23
Penyelenggaraan Bulfest diklaim berpengaruh besar pada sejumlah sektor. Panitia penyelenggara mengklaim perputaran ekonomi selama tiga hari penyelenggaraan menembus angka Rp 2,1 miliar. Selain itu penataan parkir pun digarisbawahi untuk penataan yang lebih maksimal di penyelenggaraan tahun mendatang.
Angka tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Panitia Bulfest 2018, Ni Made Rousmini dalam pembacaan laporannya. Menurutnya selama tiga hari evaluasi dan pemantauan panitia angka tersebut disumbang dari 76 stand kuliner sebesar Rp 442 juta, 89 stand IKM dengan total pendapatan Rp 500 juta, empat stand sponsor Rp 1,1 miliar dan pedagang acung Rp 89 juta. Jumlah itu pun disebutnya meningkat drastis. Apalagi pemantauan peredaran perekonomian baru dilakukan selama tiga hari. “Ada peningkatan 70 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,25 miliar,” kata dia.
Rousmini pun melanjutkan upaya pelestarian seni budaya dan pewadahan seniman Buleleng sangat berpengaruh, yang dibagi di tiga tempat pementasan, yakni panggung utama depan Tugu Singa Ambaraja, Zona B Puri Seni Sasana Budaya dan Zona C di Wantilan Pura Desa Pakraman Buleleng.
Dalam penyelenggaraan Bulfest selama lima hari, Rousmini pun mengatakan masih perlu melakukan pembenahan sebagai acuan pelaksanakan Bulfest di tahun depan. Terutama penataan parkir kendaraan yang masih dinilai belum maksimal. Sehingga menyebabkan kekroditan arus lalu lintas di sejumlah titik jalur alternatif.
Sementara itu Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dalam sambutannya sebelum menutup Buleleng Festival mengatakan tiap tahun selalu ada peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan. Namun pihaknya pun tidak memungkiri jika pelaksanaan setiap tahunnnya dapat memuskan hati seluruh masyarakat Buleleng.
“Ada Banyak masukan, mulai dari konten, lama pelaksanaan, kuliner, UKM, sampai ada yang minta setiap bulan ada tiga hari Bulfest. Saya tidak menjawab, saya hanya akan renungkan bersama, dan ini member tantangan pada para seniman dan budayawan,” kata dia. Pihaknya pun mengaku akan melangsungkan diskusi bersama dengan seniman dan budayawan untuk memberikan ruang pelestaria yang lebih luas.
Pihaknya pun mengapresiasi laporan peredaran perekonomian panitia selama tiga hari. Bupati asal Banyuatis ini pun mengaku terus akan mengupayakan hal positif di semua bidang baik di bidang pertanian, pariwisata dan investasi. “Hal positif terus akan diupayakan, harapannya aksesbilitas lebih baik,” harap dia. *k23
Komentar