nusabali

Pemerkosa Mahasiswi RI Ditangkap

  • www.nusabali.com-pemerkosa-mahasiswi-ri-ditangkap

Polisi Belanda telah menangkap seorang pria yang diduga sebagai tersangka pemerkosa mahasiswi Indonesia di Rotterdam.

ROTTERDAM, NusaBali

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Duta Besar RI di Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja. Dubes Puja mengatakan bahwa penangkapan terhadap seorang terduga pelaku tersebut dilakukan Rabu (25/7). Saat ini, Kepolisian setempat tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kemarin, pihak Kepolisian sudah menahan seseorang untuk didalami lebih lanjut sesuai hukum Belanda," kata Dubes Puja, Kamis (26/7) seperti dilansir vivanews. Menurut media lokal, pria berusia 18 tahun tersebut ditangkap, setelah polisi menelisik penjelasan profil tersangka dan gambar-gambar yang didapat dari kamera CCTV di rute perjalanan mahasiswi tersebut dari stasiun menuju rumah kosnya pada Sabtu (21/7). Polisi menyebut, penangkapan tersangka merupakan langkah maju untuk menginvestigasi kasus ini.

Albert Jansen, penyidik kasus ini, mengatakan, kepolisian puas karena tersangka bisa ditangkap dalam waktu yang relatif cepat. "Setiap orang ingin tersangka ditahan secepat mungkin," kata Jansen, seperti dikutip situs harian Belanda, Algemeen Dagblad.

Belum diketahui secara pasti, hal yang menjadi motif pelaku melakukan serangan brutal dan pemerkosaan terhadap mahasiswi pertukaran pelajar Indonesia itu. Namun, Dubes Puja memastikan bahwa pelaku akan diproses dan diganjar sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Polisi masih mendalami. Hukum Belanda untuk pelaku perkosaan bisa dikenakan hukuman maksimal 12 tahun, dengan kekerasan maksimal 15 tahun," ujar Puja.

Tersangka seperti dilansir kompas adalah warga kota Rotterdam. Sebelumnya, polisi Belanda mengatakan menempuh berbagai cara untuk menangkap tersangka mulai dari mengerahkan helikopter, anjing pelacak, hingga memeriksa rekaman kamera CCTV. Sejumlah laporan media massa menyebutkan, polisi memeriksa kepada setidaknya 20 orang.

Saat ini, mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Universitas Erasmus itu masih dirawat di rumah sakit. Keluarga meminta agar identitas korban dirahasiakan maupun privasi keluarga dan si korban dihormati.*

Komentar