nusabali

Ambil Nomor Antrean Berbaris dari Luar Gedung

  • www.nusabali.com-ambil-nomor-antrean-berbaris-dari-luar-gedung

Kemarin juga sekaligus ujicoba penerapan pendaftaran online khusus untuk pendaftaran SIM dan pengurusan berkas di Disdukcapil

Pintu GSD Ditutup dan Baru Dibuka Pukul 07.41 Wita

DENPASAR, NusaBali
Untuk menghindari terjadinya antrean warga yang menjejerkan barang atau alat tertentu, seperti map, saat menunggu loket nomor pendaftaran dibuka, mulai Senin (23/7 kemarin, pintu depan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Gedung Sewaka Dharma (GSD) Lumintang, Denpasar ditutup dan baru dibuka pukul 07.41 Wita. Jadi sebelum pukul itu, warga dilarang masuk dalam gedung GSD. Pada hari pertama penerapan, pagi kemarin, tampak antrean warga hingga di parkiran MPP.

Dengan penutupan itu, warga yang sebelumnya bisa menunggu di dalam gedung dan meletakkan/menjejerkan barang untuk mengantre mendapatkan nomor pendaftaran, kini hanya bisa menunggu di luar gedung. Bahkan, warga juga dilarang untuk masuk areal MPP membawa kendaraan sebelum pukul 07.30 Wita.

Dari pantauan NusaBali, pagi kemarin, pintu yang selama ini menjadi tempat masuk utama warga dibuatkan dua jalur antrean. Yakni, antrean yang ingin mengambil nomor pendaftaran ke Disdukcapil dan antrean yang akan mengurus SIM. Paling banyak warga mengantre ke Disdukcapil.

Barian antrean tersebut tampak memanjang dari loket dalam gedung hingga parkir MPP. Berbeda dengan pelayanan pengurusan perpanjangan SIM yang terlihat agak sepi.

Kepala UPT Pusat Informasi Publik, Gde Wira Kusuma Wahyudi didampingi Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Disdukcapil Kota Denpasar I Gusti Ngurah Agung saat ditemui di lokasi, kemarin, mengungkapkan, penerapan ini dilakukan pasca terjadinya keributan antara warga dengan oknum petugas akibat antrean dengan menaruh barang-barang tertentu. Sehingga Pemkot Denpasar berinisiatif untuk membuat perubahan sistem dengan menutup pintu depan sebelum loket pengambilan nomor pendaftaran dibuka.

Penutupan tersebut kata Wira, bukan hanya dilakukan pada pintu depan namun juga pintu masuk kendaraan untuk menghindari warga datang terlalu pagi, bahkan ada yang datang sejak dini hari. "Ini kita terapkam untuk mengevaluasi antrean sebelumnya. Warga berbondong-bondong datang pagi-pagi untuk mengambil nomor antrean padahal loket baru dibuka pukul 07.41 Wita. Biar gak kasihan juga warga harus pagi-pagi datang dan menunggu dengan menjejerkan barang kan tidak bagus kelihatannya," ungkap PNS yang mantan wartawan NusaBali ini.

Penerapan pertama ini kata dia, akan terus menjadi evaluasi dengan tujuan meningkatkan pelayanan. Selain membenahi sistem antrean, pihaknya juga bersamaan melakukan ujicoba penerapan pendaftaran online khusus untuk pendaftaran SIM dan pengurusan berkas di Disdukcapil.

Khusus online, pihaknya juga menyiapkan tempat khusus untuk pelayanan. Warga yang ingin mendapatkan nomor lebih mudah tanpa mengantre bisa melalui website: akuwaras.denpasarkota.go.id. "Jadi dengan layanan online bisa mempermudah masyarakat dan tidak perlu lagi mengantre. Bahkan ada dua tempat penerimaan layanan, ada yang menggunakan pendaftaran online dan manual. Ya kami akan terus evaluasi, yang pastinya ini semua kami lakukan untuk pelayanan dan kebaikan kita bersama. Jika warga yang ingin men," imbuhnya.

Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Disdukcapil Kota Denpasar I Gusti Ngurah Agung menambahkan, Disdukcapil dalam pelayanan ini menyediakan sebanyak 400 nomor antrean. 100 nomor khusus disediakan untuk pendaftaran online yang tempatnya dibedakan. Sedangkan manual disediakan 300 nomor antrean. Dengan antrean tersebut kata dia, warga bisa lebih tertib dalam melakukan pengambilan nomor.

Sedangkan untuk pengurusan SIM nomor antrean disediakan sebanyak 70, dengan antrean online sebanyak 20, sedangkan manual disediakan 50 nomor. "Khusus Disdukcapil karena baru diujicoba kami baru menerima 6 pendaftar online dan 267 yang pendaftar manual. Karena ini kan baru bujicoba jadi masih perlu ada pembenahan sistem," ungkapnya. *m

Komentar