nusabali

Diduga Bunuh Diri, Warga Tewas di Pantai

  • www.nusabali.com-diduga-bunuh-diri-warga-tewas-di-pantai

Warga pesisir Pantai Pengambengan, di Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, dikagetkan penemuan mayat laki-laki terdampar di bibir pantai setempat, Minggu (29/4) sore.

NEGARA, NusaBali
Dari hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Jembrana, mayat bersangkutan adalah I Putu Artika alias Arik,37, dari Lingkungan Awen, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana.

Korban yang belakangan sering mengeluh sedang sakit itu, diduga sengaja bunuh diri. Berdasar informasi, mayat korban tersebut, pertama kali ditemukan oleh dua warga Banjar Munduk, Ahmad,50, dan Suroso,50, sekitar pukul 14.50 Wita. Saat itu, kedua saksi yang sedang bermain layangan di pantai, dan melihat sosok mayat terendam di bibir pantai. Melihat hal tersebut, kedua saksi langsung melapor ke Pos Polair Pengambengan. Setelah diterima laporan itu, petugas Polair langsung datang bersama kedua saksi, dan bersama-sama mengangkat mayat korban ke pinggir pantai.

Mendengar informasi temuan mayat tersebut,  sejumlah warga sekitar yang merasa penasaran sempat berkeruman di TKP. Namun tidak ada satupun warga sekitar yang kenal. Saat ditemukan itu, korban mengenakan celana baju kaos warna biru, celana training abu-abu. Pada jari manis kiri memaki cincin bertuliskan ‘Peter’ dan mengenakan enam buah gelang di tangan kiri. Selain itu, ditemukan sejumlah tato motif bunga dan kupu-kupu pada kaki sebelah kiri dan tangan sebelah kiri, serta tato aksara Bali bertuliskan ‘Arik’ pada tangan sebelah kanan. Kemudian pada hidung dan mulut tampak mengeluarkan busa, dan tidak ada ditemukan kartu identitas korban.

Setelah Tim Inafis Polres Jembrana tiba di TKP, barulah diektahui identitas korban bersangkuta, adalah I Putu Artika, 37, dari Lingkungan Awen, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana. Identitas korban tersebut terungkap melalui alat pendeteksi sidik jari. Selain itu, juga sempat dilakukan pemeriksaan awal di TKP melalui petugas medis Puskesmas 2 Negara di TKP, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun luka mematikan pada tubuh korban. Namun ditemukan tanda berupa pupil hidris selapat mata warna keruh, lidah pucat tidak tergigit, kedua lubang telinga berisi pasir laut, dan luka lecet pada dada, siku sebelah kanan dan telapak tangan kanan, serta busa dari pada hidung dan mulut yang mengarah korban meninggal karena tenggelam.

Setelah pemeriksaan awal di TKP, jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Negara. Sesuai hasil pemeriksaan lanjutan, merujuk keterangan pihak keluarga yang dinilai tidak ada mencurigkan, dan mengarah korban murni telah bunuh diri, akhirnya jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka.”Keluarga menolak untuk outopsi. Tetapi dari keterangan dari keluarga, arahnya korban sengaja bunuh diri karena sakit,” ujar Kanit I Reskrim Polres Jembrana, Ipda I Gede Alit Darma, seizin Kasat Reskrim Polres Jembrana.

Kecurigaan bunuh diri itu, juga diperkuat dengan temuan surat wasit yang ditingkalkan korban di kamar rumahnya. Dalam surat itu, intinya dituliskan jika korban tidak kuat menahan sakitnya, dan kasihan terhadap ibunya yang setiap malam harus terjaga untuk merawat korban. “Tidak ada kecurigaan mengarah pada tindakan kriminal yang dilakukan orang lain. Kecurigaannya, korban bunuh diri dengan kemungkinan sengaja menenggelamkan diri di laut,” ujar Ipda Alit.

Sementara itu, Kepala Lingkungan Awen, Putu Ardana, Minggu kemarin, mengakui, jika pria yang ditemukan tewas di bibir pantai Pengambengan itu adalah warganya. Menurutnya, sesuai keterangan keluarga, korban yang belum menikah ini, pergi meninggal rumah Minggu kemarin sekitar pukul 13.30 Wita. Saat meninggalkan rumah, korban yang bekerja sebagai tour guide lepas dan akrab dipanggil Arik ini, tidak ada mengatakan tujuannya. “Kalau masalah dengan keluarga tidak ada. Tetapi korban sakit, dan ada surat wasiat yang ditinggalkannya. Suratnya itu tertempel di pintu kamarnya,” ujarnya.*ode

Komentar