nusabali

Perajin Bade Menolak Pesanan Ogoh-ogoh

  • www.nusabali.com-perajin-bade-menolak-pesanan-ogoh-ogoh

Perajin bade kurang berminat menerima pesanan ogoh-ogoh yang telah jadi secara utuh untuk Nyepi tahun ini. 

AMLAPURA, NusaBali
Ada yang memilih menerima pesanan membuat tapel yang berbahan styrofoam. Ada juga perajin yang sama sekali menolak pesanan ogoh-ogoh, dengan alasan kewalahan memenuhi pesanan membuat bade. 

Perajin bade, Ida Ketut Sentosa dihubungi di tempat kerjanya, Banjar Desa Tengah, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (26/2), menyatakan alasan penolakannya melayani pesanan ogoh-ogoh. Menurutnya, belakangan disibukkan banyak hari raya. Sehingga banyak waktu tersita untuk upacara adat. Di samping tenaga kerjanya terbatas, dan waktu tersedia sangat sempit untuk menuntaskan ogoh-ogoh. “Makanya saya hanya menerima pesanan membuat tapel ogoh-ogoh dari berbagai ukuran, sesuai gambar,” katanya.

Tapel ogoh-ogoh dengan kisaran harga Rp 400.000 hingga Rp 1,5 juta, satu tapel bisa tuntas dalam satu hari, mulai dari membuat sketsa hingga jadi. “Melayani pesanan tapel lebih praktis, sedikit memerlukan tempat,” tambahnya.

Perajin bade dari UD Taksu Bali I Wayan Bandem, di Banjar Tengah, Desa/Kecamatan Bebandem, sama sekali menolak pesanan ogoh-ogoh. “Kali ini saya sama sekali tidak menerima pesanan ogoh-ogoh, tidak bisa melayani, karena tidak ada waktu dan sibuk menerima pesanan bade,” kata I Wayan Bandem.

Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, kata Wayan Bandem, masih bisa meluangkan waktu melayani pesanan ogoh-ogoh hingga 10 buah. “Sekarang, saya ini melayani pesanan bade saja kewalahan,” tambahnya.

Pantauan di Karangasem, kaum teruna lebih memilih merancang sendiri ogoh-ogoh di bale banjar. Di Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, misalnya, Sekaa Teruna-Teruni Yowana Sidhakarya, dikoordinasikan I Wayan Suardika Darya, bersama anggota STT merancang ogoh-ogoh di Bale Banjar Pegubugan. 7 k16

Komentar