nusabali

Tender Lambat, Bupati Kecewa

  • www.nusabali.com-tender-lambat-bupati-kecewa

Tender bisa diproses apabila OPD yang memiliki paket pekerjaan telah menyetorkan berkasnya ke ULP.

AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, kecewa karena lambannya tender pekerjaan di tahun 2018. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru ajukan 33 paket pekerjaan, hingga Maret 2018 hanya satu paket yang telah tuntas lelang. Sebagian kecil baru proses tender dan selebihnya belum diajukan ke ULP (Unit Layanan Pengadaan).

Bupati Mas Sumatri mengaku dapat laporan dari 78 paket pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), baru 27 paket disetor ke ULP. Sedangkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dari 34 paket baru setor dua paket. Menurut Bupati Mas Sumatri, pada bulan Maret harus sudah menggelar tender, Mei terealisasi, dan Oktober melakukan evaluasi. Diingatkan tender tak boleh molor agar pekerjaan tidak numpuk di akhir tahun dan saat musim hujan. “Akibatnya banyak pekerjaan yang kualitasnya tidak bagus akibat pengaruh hujan,” ungkap Bupati Mas Sumatri, Rabu (22/3).

Kepala Dinas PUPR Karangasem, I Ketut Sedana Mertha, saat dikonfirmasi terkesan enggan berikan tanggapan. “Tanyakan saja ke Bagian Pengadaan yang menangani tahapan lelang,” jawabnya. Sementara Kabag Pengadaan Setda Karangasem yang juga Kepala ULP (Unit Layanan Pengadaan), I Made Agus Budiasa, meluruskan tender bisa diproses apabila OPD yang memiliki paket pekerjaan telah menyetorkan berkasnya ke ULP. “Kenyataannya baru 34 paket yang kami terima, sebanyak itu kami proses. Satu paket telah tuntas menggelar tender dari RSUD, tinggal 33 paket masih proses,” terangnya.

Budiasa menegaskan, memroses sesuai berkas yang diterima. “Tergantung suplai berkas dari OPD, seberapa banyak diajukan ke ULP sebanyak itu kami proses,” kata Budiasa. Dikatakan, jika tahapan lelang dijalankan, prosesnya bisa cepat. Pada bulan Januari mulai melakukan persiapan, Februari menunjuk konsultan, selanjutnya Maret berlanjut menggelar tender. Menurutnya, terkesan petugas di ULP tidak banyak pekerjaan karena berkas yang masuk masih minim. Padahal telah tersedia 6 kelompok kerja.

Budiasa menyebutkan, dari 33 paket pekerjaan yang ditangani, baru empat paket yang memasuki lelang, yang lainnya masih verifikasi berkas. Empat paket itu yakni saluran irigasi Sungai Nyuling di Desa Tegallinggah, Kecamatan Karangasem Rp 600 juta, proyek irigasi di Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen Rp 982 juta, saluran irigasi di Subak Umadesa, Desa/Kecamatan Selat Rp 618 juta, dan saluran irigasi di Desa/Kecamatan Bebandem Rp 1,3 miliar. *k16

Komentar