nusabali

Jadi Penjabat Sekda, Gus Arda Akan Fokus Jaga Netralitas ASN

  • www.nusabali.com-jadi-penjabat-sekda-gus-arda-akan-fokus-jaga-netralitas-asn

Sesuai skenario, Karo Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda alias Gus Arda, secara resmi dilantik Gubernur Made Mangku Pastika menjadi Penjabat Sekda Provinsi Bali, Selasa (20/3).

DENPASAR,NusaBali
Dalam melaksanakan tugas sampai dilantiknya Sekda definitif hasil seleksi nanti, Gus Srda salah satunya akan fokus menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).Pelantikan Gus Arda yang sebelumnya menjadi Pelaksana Harian (Plh) Sekda Provinsi Bali menyusul pensiunnya Tjokorda Ngurah Pemayun per 1 Maret 2018 sebagai Penjabat Sekda Provnsi Bali, Selasa kemarin, dilakukan di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar.

Gubernur Pastika mengingatkan, meskipun jabatannya singkat, namun Penjabat Sekda Provinsi Bali yang kini dipegang Gus Arda sangat strategis dalam memimpin Organisasi Perangklat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Bali. Kareannya, jajaran OPD juga harus memberikan dukungan kepada Penjabat Sekda, demi kelancaran tata kelola pemerintahan sebelum nanti dilantik Sekda definitif. ”Saya minta seluruh jajaran OPD dukung Penjabat Sekda,” pinta Pastika.

Menurut Pastika, dengan dukungan OPD kepada Penjabat Sekda, maka sinergisitas dalam meningkatkan kinerja serta pelayanan publik dengan prinsip good governance yang kedepankan profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi akan terwujud. “Pengisian Penjabat Sekda ini untuk menghindari terjadinya stagnasi dan kevakuman dalam pelaksanaan pelayanan administratif kepada masyarakat dan program-program prioritas,” tandas Pastika.

Terkait belum turunnya Keputusan Presiden soal pengangkatan Sekda Provinsi Bali hasil proses lelang (selesi terbuka), Pastika meminta jajaran OPD bahu membahu dalam mewujudkan program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. ”Jabatan Penjabat Sekda di sini sama dengan Sekda definitif. Sebelum ada pengangkatan Sekda dari pusat, tetaplah bersinergi menyukseskan program yang sudah disusun untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Bali pertama asal Buleleng ini.

Sementara itu, IB Ngurah Arda alias Gus Arda mengaku tidak menyiapkan strategi khusus dalam mengeman tugasnya selaku Penjabat Sekda Provinsi Bali. Dalam masa tugas yang pendek ini, Gus Arda berjanji akan fokus untuk menjaga netralitas ASN di tengah suasana tahun politik 2018.

“Tidak ada strategi khusus untuk masa tugas ini. Saya akan menjaga situasi ASN dan netralitas jajaran, karena ini musim Pilkada. Saya berharap jajaran ASN Pemprov Bali mematuhi aturan, tidak berpolitik. Terlebih sudah ada instruksi dari pusat agar ASN itu netral,” tegas Gus Arda seusai dilantik Gubernur Pastika sebagai Penjabat Sekda Provoinsi Bali, Selasa siang.

Gus Arda berharap Sekda Provinsi Bali definitif segera ditetapkan dan dilantik. “Ya, semoga Sekda definitif cepat turun dari Mendagri. Kalau saya ini kan sangat pendek masa tugasnya,” jelas Gus Arda yang sebelumnya sempat ditunjuk Mendagri sebagai Penjabat Bupati Karangasem periode Juli 2015-Februari 2016.

Menurut Gus Arda, selain menjaga netralitas ASN di tahun politik, tugas-tugasnya selaki Penjabat Sekda adalah memimpin birokrasi Pemprov Bali untuk mewujudkan program-program yang sudah ditetapkan dan melaksanakan kebijakan Gubernur. Karena itu, penugasan sebagai Penjabat Sekda ini dirasa cukup berat juga.

“Dibilang berat, karena selain ada penjabaran berbagai program di OPD, kita juga harus menjaga kekompakan jajaran, karena situasi tahun politik ini. Saya pokoknya akan laksanakan tugas sebaik-baiknya. Mudah-mudahan dalam waktu yang singkat ini semua bisa berjalan lancar,” katanya.

Gus Arda sendiri kemarin sudah langsung mendampingi Gubernur Pastika menghadiri rapat kerja di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar. Gubernur Pastika dan Gus Arda memimpin OPD dari jajaran Eselon II saat tanya jawab soal program Pemprov Bali dalam rapat kerja yang dipimpin Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama tersebut.

Sesuai dengan mekanisme dan aturan, Gus Arda akan melaksanakan tugas sebagai Penjabat Sekda Provinsi Bali sampai 3 bulan ke depan. Kalau sebelum 3 bulan sudah ada Sekda Provinsi Bali definitif yang ditetapkan Mendagri, otomatis tugas Penjabat Sekda selesai. Sebaliknya, jika setelah 3 bulan belum juga ada Sekda definitif, maka jabatan Gus Arda selaku Penjabat Sekda akan diperpanjang.

Berdasarkan proses lelang jabatan yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel) sebulan lalu, ada 3 kandidat yang dinyatakan lolos sebagai Calon Sekda Provinsi Bali, berkat suksesnya tembus peringkat teratas nilai kumulatif. Mereka masing-masing Dewa Putu Indra, Ketut Lihadnyana, dan I Putu Astawa.

Sesuai hasil kumulatif setelah berakhirnya tes wawancara di Pansel, Dewa Putu Indra menduduki tangga teratas dengan nilai 87,50. Sedangkan Ketut Lihadnyana berada di posisi kedua dengan nilai kumulatif 82,46, disusul I Putu Astawa (peringkat ketiga dengan nilai 81,04). Sementara tiga kandidat lainnya yang ikut seleksi, tersingkir dari arena, yakni Luh Gde Haryani, Ida Bagus Wisnu Ardhana, dan I Wayan Suarjana.

Dewa Made Indra adalah birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali). Sedangkan Ketut Lihadnyana adalah birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang kini Kepala Dinas Pmberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali.

Sebaliknya, Putu Astawa adalah birokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Kepala Bappeda dan Litbang Provinsi Bali. Sementara Luh Gde Haryani adalah birokrat asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang kini menjabat Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Bali. IB Wisnu Ardhana saat ini masih menjabat Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Bali. Sedangkan Wayan Suarjana adalah birokrat asal Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali yang kini menjabat Asisten III Setda Provinsi Bali. *nat

Komentar