nusabali

Besok Serahkan Piala Presiden ke Istana, Kemarin Minta Koreksi Bupati

  • www.nusabali.com-besok-serahkan-piala-presiden-ke-istana-kemarin-minta-koreksi-bupati

Selama sebulan kerjakan trofi Piala Presiden berbahan Kayu Jati dengan tinggi 50 cm dan berat 15 kg, IB Ketut Lasem selalu hindari memahat saat rahina Saniscara dan Radite.

Ida Bagus Ketut Lasem, Pematung Asal Gianyar yang Dipercaya Bikin Trofi Piala Presiden

GIANYAR, NusaBali
Seniman Ida Bagus Ketut Lasem, 73, telah merampungkan penggarapan trofi Piala Presiden berbahan Kayu Jati, sebagai trofi turnamen sepakbola Piala Presiden yang tengah bergulir. Rencananya, pematung asal Banjar/Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini akan terbang ke Jakarta, Sabtu (17/10) besok, untuk menyerahkan trofi Piala Presiden setinggi 50 cm dan dengan berat 15 kg kepada pihak Istana Kepresidenan.

Saat ini, penggarapan trofi Piala Presiden yang dikerjakan pematung IB Ketut Lasem sudah 99 persen ramping. Tinggal 1 persen lagi finishing-nya. IB Ketut Lasem sempat memperlihatkan tofi Piala Presiden tersebut kepada Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata di Kantor Bupati Ganyar, Kamis (15/10). Tujuan kedatangan sang seniman, agar Bupati Agung Bharata koreksi bagian-bagian trofi yang dianggap perlu ditambah dan dikurangi. 

Bupati Agung Bharata sendiri dipercaya mengoreksi trofi Piala Presiden yang dibuat IB Ketut Lasem, karena dapat mandat khusus dari pihak Istasan Keprsedienen. Bupati Agung Bharata pula yang diberi mandat menyiapkan trofi untuk turnamen sepakbola Piala Predesiden tersebut. Kemudian, Bupati Agung Bharata mempercayakan penggarapan trofi Piala Presiden kepada pematung IB Ketut Lasem.

Trofi Piala Presiden yang dikerjakan pematung IB Ketut Lasem berbahan Kayu Jati Bojonegoro. Saat ini, trofi masih bertekstur (karakter kulit luar) yang dihaluskan dengan amplasan, tanpa cat pewarna. Detail fisik trofi Piala Presiden berpondasi ukiran Baturaksa (karang batu simbar) berukuran panjang 25 cm x 25 cm dan tebal 10 cm. Tinggi piala 50 cm, dengan berat total 15 kg. 

“Sesuai permintaan pihak Istana Kepresidenan, tofi Piala Presiden ini tanpa perlu dicat, biar kayunya tetap alami,” ujar pematung IB Ketut Tilem sebelum menghadap Bupati Agung Bharata di Gianyar, Kamis kemarin.

Didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, IGN Wijana, seniman IB Ketut Lasem menjelaskan bahwa dirinya adalah pematung yang kerap memahat dan mengukir kayu sekehendak hati. Namun, untuk memahat kayu buat trofi Piala Presiden ini sungguh berbeda. Sebab, dia terikat dengan gambar yang disodorkan pihak istana Kepresidenan dan tak bisa memahat sekehendak hati, sebagaimana patung-patungnya yang sengat ekspresif. 

Selanjutnya...

Komentar