nusabali

PLN Berharap Proyek JBC Temukan Titik Temu

  • www.nusabali.com-pln-berharap-proyek-jbc-temukan-titik-temu

Pembangunan proyek Jawa Bali Crossing (JBC) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebagai salah satu program strategis nasional belum menemukan titik terang eksekusi pembangunannya.

DENPASAR, NusaBali

Sekalipun tower di Banyuwangi, Jawa Timur, telah siap, namun tower yang menerima suplai listrik di daratan Pulau Dewata belum bisa ditentukan lokasinya.

Menyikapi kondisi tersebut, jajaran Direksi PLN menggelar diskusi bersama Redaksi Harian NusaBali pada Rabu (7/2) siang. Diskusi ini diharapkan memberi masukan  terhadap proyek yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan listrik Pulau Dewata pada tahun-tahun mendatang.

“PLN berkewajiban menjaga kebutuhan pasokan listrik Bali yang akan mengalami defisit tahun 2021. Defisit tersebut mengacu perhitungan pertumbuhan kebutuhan listrik di Bali sebesar 6 persen per tahun. Sedangkan  daya listrik 1.280 MW dan beban  puncak 860 MW. Dengan perhitungan itulah,maka tahun 2021 Bali sudah terancam defisit listrik. Kami ingin mendapat sharing masukan,” ujar

Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Jaringan Jawa Bagian Timur dan Bali (UPP-JBTB) 2 Indrayoga  Suharto.

Namun pembangunan ini tak berjalan mulus lantaran titik tower di Bali berada di dekat Pura Segara Rupek, Sumberkelampok, Buleleng. “Sebenarnya titik yang ada sekarang sudah bergeser dari titik sebelumnya,” jelas Indrayoga didampingi Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Jaringan Jawa Bagian Timur dan Bali (UPP-JBTB) 3 Hendrawan SR serta para konsultan.  

Toh, sekalipun sudah berjarak 300 meter, namun PHDI Bali belum memberi restu proyek tersebut. Sebenarnya, lanjut Indrayoga, pihak PLN siap mencari titik temu dengan rekomendasi jarak yang diperbolehkan dan tidak melanggar kawasan suci. Sayangnya sejauh ini belum ada kepastian jarak yang diperbolehkan. Pihak PLN disebutnya siap menggeser titik tower yang direncanakan berketinggian 376 meter, tapi khawatirnya titik baru itu juga tidak mendapat penolakan.

Pimpinan Redaksi (Pimred) NusaBali I Ketut Naria, menyatakan bisa memahami apa yang dijelaskan oleh pihak PLN akan pentingnya penyiapan kebutuhan listrik Bali di tahun-tahun mendatang. Namun demikian, kata Naria, sebagai media NusaBali bukan pada posisi memberi keputusan, melainkan menginformasikan dinamika secara berimbang. “Kalau di PHDI ada keberatan kami beritakan. Di PLN ada perkembangan, kami beritakan,” ujarnya. “Karena memang demikianlah kewajiban media,” lanjutnya.

Lebih jauh Naria menyarankan agar PLN lebih intens melakukan sosialisasi kepada stakeholder. Dan yang tak kalah penting, adalah bertemu bersama dengan para bupati/ kepala daerah, PHDI dan stakeholder lainnya. “Di sana  bisa dijelaskan lebih gamblang, sehingga lebih jelas pemahamannya dan maksud PLN,” sarannya. *k17

Komentar