nusabali

Dua Pasutri Masuk Rumah Sakit

  • www.nusabali.com-dua-pasutri-masuk-rumah-sakit

Bencana yang menimpa keluarganya ini sudah didasari firasat. Karena semalam suaminya bermimpi didatangi orang berwarna merah.

Katup LPG Bocor, Ledakkan Dapur


TABANAN, NusaBali
Empat orang menjadi korban ledakan tabung gas elpiji (LPG) 3 kilogram di Banjar Gegelang, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (2/2) pagi. Mereka terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena rata-rata mengalami luka bakar pada kaki, tangan, dan muka.

Mereka yakni pasangan suami istri (pasutri) I Wayan Suwitra,41,-Ni Putu Sulistiawati,36, dan orangtua korban, I Wayan Sentra,54, -Ni Wayan Kesti,58. Informasi dihimpun di lokasi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 Wita. Saat itu korban, Wayan Suwitra membeli gas elpiji ukuran 3 kilogram di warung terdekat. Hanya saja setelah dipasang, gas tidak mau mengalir ke kompor. Dia pun menukar elpiji tersebut ke warung untuk diganti dengan gas yang baru. Ternyata Suwitra mengganti gas elpiji hingga 4 kali karena gas tidak mau mengalir dengan baik. Pada gas terakhir yang diganti itulah baru bisa mengalir dengan baik.

Namun naas, diduga katup tabung elpiji dalam keadaan on, tiba-tiba saja gas meledak dan menyambar tungku api di sebelah baratnya yang sedang menyala. Korban yang menengok ke dapurnya langsung tersembur api.

Kondisi itu mengakibatkan sejumlah warga sekitar panik dan menuju rumah korban. Warga mendapati korban minta tolong. Karena mengalami luka bakar yang serius, warga melarikan anggota keluarga itu ke BRSUD Tabanan.

Pantuan di lapangan, empat korban sudah dirawat di Sal Bugenvile Nomor 4, yang sebelumnya dirawat IRD (Instalasi Rawat Darurat) BRSUD Tabanan. Pantauan koran ini, terlihat kaki dan tangan mereka diperban. Ada tiga korban masih dirawat. Hanya korban, Ni Wayan Kesti, diperbolehkan pulang oleh tim dokter. Korban terparah menderita luka bakar, Suwitra. Mukanya berwarna hitam karena kena semburan api.

Berdasarkan keterangan doket BRSUD Tabanan, dr Wisnu, korban datang ke BRSUD Tabanan sekitar pukul 08.00 Wita. Mereka awalnya datang berempat mulai dari suami, istri dan kedua orangtua. Hanya saja orangtua korban Ni Wayan Kesti sudah boleh pulang.

Dijelaskan, pasien I Wayan Suwitra menderita luka bakar sekitar 18 persen dan trauma di saluran nafas. Bagian tubuh yang terbakar adalah kedua tangan dan kaki serta wajah. Pasien Ni Putu Sulistiawati menderita luka bakar sekitar 16,5 persen. Luka di bagian kedua kaki bagian depan dan di telapak kanan kiri, serta ada juga di bagian wajah. Pasien I Wayan Sentra menderita luka bakar sekitar 19 persen di kedua kaki, kedua tangan dan bulu mata seta alis terbakar. "Sekarang semua pasien dirawat, sebelum benar-benar pulih baru bisa dibawa pulang," jelas dr Wisnu.

Ditemui, korban Sulistiawati di BRSUD Tabanan mengaku tidak menyangka atas peristiwa itu. Awalnya, dia sedang memasak, hanya saja saat pertengahan memasak, gas mati. Dia pun meminta suaminya untuk membelikan gas.

Pada saat pemasangan itu, suaminya, Suwitra, berteriak karena gasnya bocor saat dipasang. Sehingga dia yang sedang memberikan anaknya makan di Bale Dangin berlari menengok. Begitu pula mertuanya, Wayan Sentra yang baru bangun dari tidur berlari menengok ke dapur. Saat menengok tiba-tiba gas meledak dan menyambar seluruh keluarga itu. "Saat itu kami semua dalam keadaan sadar, saya masih bisa berlari keluar, sementara posisi suami dan mertua masih di sekitaran dapur," bebernya dengan kondisi lemas.

Kata Sulistiawati, seusai terkena cipratan api itu, dia masih bisa berlari dan berteriak minta tolong pada tetangga untuk membantu. "Waktu itu saya minta tolong teriak-teriak memanggil tetangga, meskipun kaki saya dan muka terasa dan perih," imbuhnya.

Dia memperkirakan ledakan terjadi karena katup gas bocor. Tungku api di sebelah baratnya dan tidak dibatasi tembok menyambar gas. Karena mertuanya saat itu juga menghidupkan api dengan tungku gunakan kayu bakar. "Kalau tungku api tidak nyala, pasti tidak ada ledakan" tuturnya.

Dia mengakui, bencana yang menimpa keluarganya ini sudah didasari firasat. Karena semalam suaminya bermimpi didatangi orang berwarna merah. "Tadi suami saya menyampaikan itu ke saya, apakah itu menjadi pertanda saya kurang tahu," tuturnya.

Hingga kini kondisi tiga pasien ini sudah membaik. Mereka bisa diajak berkomunikasi, namun masih merasakan panas dan kaku di bagian tubuh tersambar api.*d

Komentar