Forum BPD Steril dari Politik
FBPD sangat ‘seksi’ di mata politisi, terutama jelang Pilkada. Karena anggota BPD rata-rata tokoh masyarakat di desa.
GIANYAR, NusaBali
Forum Badan Perwakilan Desa (FBPD) Kabupaten Gianyar steril dari kepentingan politik, baik Pilkada Gianyar, Pilgub Bali 2018, dan Pileg 2019, hingga hajatan politik lainnya. Karena semangat pendirian FBPD bukan untuk memenangkan politisi, namun untuk meningkatkan akselerasi pembangunan desa melalui penerapan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa secara tegas dan konsisten.
Hal itu diungkapkan Ketua FBPD Kabupaten Gianyar I Wayan Gde Arsania, usai pelantikan pengurus FBPD se Kabupaten Gianyar di Balai Budaya, Gianyar, Jumat (26/1). ‘’FBPD Gianyar netral. Kami tegaskan, lembaga ini jangan sampai terbawa arus politik. Masalah anggota BPD di masing-masing desa berpolitik, itu sah-sah saja, namun jangan mengatasnamakan lembaga BPD,’’ jelas eksportir kerajinan kayu asal Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.
Arsania mengakui, FBPD sangat ‘seksi’ di mata politisi, terutama jelang Pilkada. Karena anggota BPD rata-rata tokoh masyarakat di setiap desa. Namun demikian organisasi ini tak bisa diseret ke ranah politik seperti era orde baru. Oleh karena itu, sangat keliru jika ada pihak yang mengklaim FBPD bisa diseret untuk mendukung kepentingan politik tertentu. ‘’Jika kami diundang oleh paslon yang akan bertarung dalam Pilkada, kami pasti datang dalam kapasitas menyaksikan acara. Tapi, tidak berarti FBPD akan mendukung paslon pendukung. Jangan sampai organisasi ini rusak karena politik,’’ jeasnya.
Arsania yang Ketua BPD Desa Mas ini terpilih sebagai Ketua FBPD Kabupaten Gianyar, 23 Nopember 2017 di tempat usahanya, Fa Ari, Desa Mas, Ubud. Dia dipilih karena FBPD ini vakum pasca ketua sebelumnya, Made Berata Asrama yang Ketua BPD Desa Buahan Kaja, Payangan, meninggal, beberapa tahun lalu. Dalam kepengurusan forum ini, Arsania didampingi Sekretaris I Wayan Riko Arsana (Desa Bedulu), dan Bendahara I Wayan Surat (Desa Batuan), serta empat bidang, dan anggota 550 orang dari 64 desa se Kabupaten Gianyar.
Usai melantik pengurus FBPD, Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata mengatakan, seiring dengan otonomi yang diberikan kepada desa, peran BPD sebagai mitra kerja kepala desa dalam melaksanakan pemerintahan sangatlah besar. BPD diharapkan dapat memperkuat kinerja kelembagaan di tingkat desa, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Kehadiran FBPD ini sangat tepat untuk membantu dan menjawab tantangan pembangunan di desa saat ini. ‘’Forum ini dapat menjadi wadah saling bertukar pikiran sesama anggota mengenai berbagai masalah maupun upaya memaksimalkan potensi desa,’’ jelasnya.*Isa
Forum Badan Perwakilan Desa (FBPD) Kabupaten Gianyar steril dari kepentingan politik, baik Pilkada Gianyar, Pilgub Bali 2018, dan Pileg 2019, hingga hajatan politik lainnya. Karena semangat pendirian FBPD bukan untuk memenangkan politisi, namun untuk meningkatkan akselerasi pembangunan desa melalui penerapan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa secara tegas dan konsisten.
Hal itu diungkapkan Ketua FBPD Kabupaten Gianyar I Wayan Gde Arsania, usai pelantikan pengurus FBPD se Kabupaten Gianyar di Balai Budaya, Gianyar, Jumat (26/1). ‘’FBPD Gianyar netral. Kami tegaskan, lembaga ini jangan sampai terbawa arus politik. Masalah anggota BPD di masing-masing desa berpolitik, itu sah-sah saja, namun jangan mengatasnamakan lembaga BPD,’’ jelas eksportir kerajinan kayu asal Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.
Arsania mengakui, FBPD sangat ‘seksi’ di mata politisi, terutama jelang Pilkada. Karena anggota BPD rata-rata tokoh masyarakat di setiap desa. Namun demikian organisasi ini tak bisa diseret ke ranah politik seperti era orde baru. Oleh karena itu, sangat keliru jika ada pihak yang mengklaim FBPD bisa diseret untuk mendukung kepentingan politik tertentu. ‘’Jika kami diundang oleh paslon yang akan bertarung dalam Pilkada, kami pasti datang dalam kapasitas menyaksikan acara. Tapi, tidak berarti FBPD akan mendukung paslon pendukung. Jangan sampai organisasi ini rusak karena politik,’’ jeasnya.
Arsania yang Ketua BPD Desa Mas ini terpilih sebagai Ketua FBPD Kabupaten Gianyar, 23 Nopember 2017 di tempat usahanya, Fa Ari, Desa Mas, Ubud. Dia dipilih karena FBPD ini vakum pasca ketua sebelumnya, Made Berata Asrama yang Ketua BPD Desa Buahan Kaja, Payangan, meninggal, beberapa tahun lalu. Dalam kepengurusan forum ini, Arsania didampingi Sekretaris I Wayan Riko Arsana (Desa Bedulu), dan Bendahara I Wayan Surat (Desa Batuan), serta empat bidang, dan anggota 550 orang dari 64 desa se Kabupaten Gianyar.
Usai melantik pengurus FBPD, Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata mengatakan, seiring dengan otonomi yang diberikan kepada desa, peran BPD sebagai mitra kerja kepala desa dalam melaksanakan pemerintahan sangatlah besar. BPD diharapkan dapat memperkuat kinerja kelembagaan di tingkat desa, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Kehadiran FBPD ini sangat tepat untuk membantu dan menjawab tantangan pembangunan di desa saat ini. ‘’Forum ini dapat menjadi wadah saling bertukar pikiran sesama anggota mengenai berbagai masalah maupun upaya memaksimalkan potensi desa,’’ jelasnya.*Isa
Komentar