nusabali

Sudirta Juluki Megawati Ibu Demokrasi Indonesia

  • www.nusabali.com-sudirta-juluki-megawati-ibu-demokrasi-indonesia

Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum dan HAM DPD PDIP Bali, I Wayan Sudirta menjadi sebagai salah satu tamu undangan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke 71 Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Theater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (23/1) malam.

DENPASAR, NusaBali

Sudirta merasa sangat berharga, karena bisa ikut hadir dalam acara istimewa Megawati Soekarnoputri yang dikenalnya sebagai sosok negawaran dan Ibu Demokrasi Indonesia. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi), para Menteri Kabinet Kerja dan sejumlah tokoh nasional hadir dalam acara tersebut.

Kata Sudirta dari sosok Megawati Soekarnoputri inilah demokrasi di NKRI tumbuh. Hal ini ditandai ketika putri Proklamator Kemerdekaan RI, Ir Soekarno ini menjabat Presiden ke-5 RI.

“Semasa beliau menjabat sebagai Presiden RI inilah, lahir undang-undang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serta undang-undang Pemilu Legislatif (Pileg) yang dipilih secara langsung oleh rakyat secara demokratis. Selain itu proses amandemen UUD 1945 juga dilanjutkan pada masa kepemimpinannya. Desentralisasi juga diwujudkan dengan meluruskan kembali nilai-nilai otonomi daerah. Untuk itu sudah sepantasnya jika kita mengatakan bahwa demokrasi Indonesia telah lahir dalam rahim Megawati Soekarnoputri,” ujar politisi PDIP asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini.

Kata Sudirta, Megawati juga tokoh penjaga rumah kebangsaan. Karena kepemimpinan Megawati ketika menjabat Presiden RI banyak dilalui dengan hadirnya konflik komunal (Ambon, Poso, Sampang). Namun berkat kepiawaiannya, Megawati dapat meredakan semua konfilk yang terjadi. “Sebagai ketua umum PDIP, beliau tegas menentang ideologi tertutup. Keberadaan HTI (Hisbut Tahrir Indonesia) sebagai ormas yang dianggap memiliki ideologi tertutup sehingga bertentangan dengan nilai-nilai pancasila dan kebangsaan tidak luput dari perhatiannya,” tegas advokat senior yang juga satu-satunya advokat asal Bali membela pemerintah dalam gugatan Perppu Ormas di MK. Menurut Sudirta selain ketokohannya dalam urusan demokrasi.

“Beliau memimpin langsung partai politik dan turut dalam suka duka dalam membesarkan PDIP,” kata anggota DPD RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 ini. Kata Sudirta, Megawati juga pantas dijuluki sebagai pemimpin yang anti korupsi. Sudirta yang dikenal sebagai pendiri Bali Corruption Watch (BCW) mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lahir pada saat pemerintahan Megawati Soekarnoputri. *nat, k22

Komentar