Spurs Tampil Fantastis

LONDON, NusaBali
Kemenangan meyakinkan itu terasa lebih berharga untuk Spurs. Ya, tiga poin amat krusial untuk The Lilywhites tampil dominan. Dari 20 percobaan, separuhnya tepat target. Everton dibuat tak berdaya dengan tak satupun dari tujuh tembakan mengarah ke gawang. Harry Kane mencetak dua gol, dua gol lainnya oleh Son Heung-min dan Christian Eriksen.

Kini Spurs tertahan di posisi lima dengan nilai 44 dari 23 laga. Jumlah poin mereka sama dengan Liverpool di tempat keempat yang baru bermain 22 kali. Spurs juga tiga poin di belakang Manchester United dan Chelsea di posisi 2-3 klasemen sementara.

"Itu performa yang masif. Fantastis. Saya sangat puas. Selamat untuk para pemain kami karena usaha yang dikerahkan sungguh fantastis," ungkap manajer tim Mauricio Pochettino, dikutip BBC.

Sementara bintang Spurs Harry Kane mengawali tahun dengan sebuah rekor baru. Kane resmi jadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah klubnya di Premier League. Kini Kane mengoleksi 98 gol, melewati pemegang rekor sebelumnya Teddy Sheringham (97).

Lebih hebat lagi, Kane mencapainya hanya dalam 135 penampilan sejak debutnya di kompetisi ini pada 2012. Jauh lebih awal dari Sheringham yang mencapainya dalam 237 penampilan di dua periode pada 1992-1997 dan 2001-2003.

Meski memegang rekor topskorer Spurs di Premier League, Kane masih jauh di belakang Jimmy Greaves topskorer sepanjang masa klub. Greaves memiliki 266 gol di seluruh kompetisi sedangkan Kane 'baru' 127 gol.

Sementara itu, Chelsea kerepotan meladeni penampilan ngotot Leicester City di Stamford Bridge, hingga akhirnya harus puas dengan hasil imbang. Menurut Antonio Conte The Blues kelelahan di laga Sabtu (13/1) malam WITA.

Tampil di depan suporternya, skuat Conte dibuat amat kerepotan oleh Leicester khususnya di babak pertama. Tim tamu mencatatkan sejumlah situasi bagus saat menyerang dan beberapa kali nyaris menjebol gawang Thibaut Courtois. Chelsea baru keluar dari tekanan setelah Leicester bermain 10 pemain, usai Ben Chilwell dikartu merah.

Conte mengakui di babak pertama timnya amat kepayahan meladeni Leicester yang gesit dan gigih. Faktor kelelahan fisik disebut Conte jadi penyebab timnya tak bisa meladeni agresivitas lawan. *