nusabali

Muncul Koalisi Bali Dwipa Jaya

  • www.nusabali.com-muncul-koalisi-bali-dwipa-jaya

Tiga parpol yakni Golkar-Hanura-Perindo diisukan keluar dari Koalisi Rakyat Bali (KRB).

Dukung Sudikerta Jadi Cagub Bali


DENPASAR, NusaBali
Ketiga parpol ini membentuk koalisi baru berajuk Koalisi Bali Dwipa Jaya, yang akan mengusung Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sebagai Calon Guberur ke Pilgub Bali 2018. Nantinya, SGB akan bertandem dengan Wakil Ketua Umum DPP Hanura Gede Pasek Suardika di posisi Calon Wakil Gubernur.

Informasinya, Koalisi Bali Dwipa Jaya akan dideklarasikan di Posko Rumah Apresiasi Sudikerta di Jalan Drupadi Niti Mandala Denpasar, Jumat (29/12) sore ini pukul 16.00 Wita. “Besok sore (hari ini) Koalisi Bali Dwipa Jaya akan dideklarasikan. Ini baru deklarasi koalisi partai saja, belum bicara soal paket calon,” ujar salah satu relawan yang petinggi parpol di Posko Rumah Apresiasi Sudikerta, Kamis (28/12) sore.

Koalisi Bali Dwipa Jaya ini lahir karena tidak terjadi deal antara Sudikerta dan IB Rai Dharmawijaya Mantra (kandidat non kader yang kini Walikota Denpasar) terkait posisi Cagub-Cawagub di KRB. Sebab, keduanya sama-sama ngotot ingin posisi Cagub Bali. Rai Mantra mendapat dukungan dari Demokrat-Gerindra-NasDem sebagai Cagub Bali.

Jika benar terbentuk Koalisi Bali Dwipa Jaya, maka nantinya KRB tinggal beranggotakan Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS ke Pilgub Bali 2018. Sebab, dua parpol parlemen lainnya, yakni PAN dan PKPI, sudah lebih dulu kabur dan merapat ke barisan PDIP yang mengusung Paket KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati) sebagai Cagub-Cawagub.

Nantinya, KBS-Ace akan bertarung ke Pilgub Bali 2018 dengan modal kekuatan politik awal 26 kursi DPRD Bali atau 47,27 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 per-sen suara parlemen) milik PDIP, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI. Ini masih ditambah dukungan parpol non parlemen seperti PKB.

Sedangkan Sudikerta-Pasek, jika jadi terbentuk Koalisi Bali Dwipa Jaya, akan tarung dengan modal kekuatan politik awal 11 kursi DPRD Bali atau 21,82 pesren suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 11 kursi DPRD Bali (20,00 persen suara parlemen) milik Golkar dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura. Ini masih ditambah kekuatan Perido sebagai parpol pendatang baru.

Sebaliknya, KRB yang bersikukuh usung rai Mantra sebagai Cagub Bali, akan maju tarung ke Pilgub 2018 dengan modal kekuatan politik awal 17 kursi DPRD Bali atau 30,91 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 8 kursi DPRD Bali (14,55 persen suara parlemen) milik Demokrat, 7 kursi DPRD Bali (12,72 persen suara parlemen) milik Gerindra, dan 2 kursi DPRD Bali (3,64 persen suara parlemen) milik NasDem. Ini ditambah kekuatan PKS selaku parpol non parlemen.

Betulkah terbentuk koalisi baru? Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta alias SGB tidak mau menjawab soal koalisi dan kepastian paket calon yang akan diusung partainya. “Belum, nantilah,” ujar Sudikerta di sela-sela menerima Relawan Sekoci yang mendukung SGB maju sebagai Cagub Bali, di Rumah Aspresiasi Sudikerta.

Pantauan NusaBali, ` kemarin cukup ramai oleh relawan. Ada sedikit ketegangan, karena sejumlah kerumunan pendukung menjaga ruang pertemuan. Tidak boleh sembarangan orang masuk ke dalam ruangan saat Sudikerta bertemu relawan.

Sementara, Ketua Tim Pemenangan Pilgub Bali 2018 DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, membantah ada Koalisi Bali Dwipa Jaya yang akan deklarasi Jumat sore ini. “Masih KRB kok. Golkar masih tetap di KRB, nggak ada koalisi lain selain KRB,” bantah Wijaya secara terpisah, Kamis kemarin. Menurut Wijaya, Golkar adalah pengagas KRB, sehingga tidak mungkin lagi membuat perahu-perahu kecil.

Sebaliknya, Penasihat KRB yang juga Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, menyebutkan Koalisi Bali Dwipa Jaya dihembuskan oleh partai politik yang tidak punya kursi di parlemen. “Dari sisi validitas dan kompetensi, sudah nggak masuk itu. Kasihan partainya dan kasihan media massa. Nanti  malah menjadi fiktif informasinya. Sampai saat ini KRB masih ada. Golkar masih di KRB,” ujar Mudarta.

Menurut Mudarta, KRB tetap akan mengusung Dharma-Kerta (Rai Mantra-Sudikerta) ke Pilgub Bali 2018. Paket ini segera akan deklarasi. “Sampai sekarang tidak ada perubahan paket dan jadwal deklarasi. KRB itu digagas oleh Golkar, tidak mungkin pecah,” tegas Mudarta.

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Bali IB Putu Sukarta alias Gus Sukarta tegaskan partainya sudah bulat usung Rai Mantra sebagai Cagub Bali. Menurut Gus Sukarta, Dharma-Kerta sudah 80 persen, tidak ada paket lain lagi di KRB. "Yang beredar di media massa selain itu (Kertha-Kerta) dari KRB, abaikan saja dulu. Kita justru kini menunggu detik-detik terakhir. Saya berani katakan Paket Mantra-Kerta 100 persen jika kita sudah daftar di KPU," tegas Gus Sukarta dilansir baliberkarya.com di sela acara Pendidikan Politik Partai Gerindra Denpasar, Kamis kemarin.

Gus Sukarta menegaskan, Paket Dharma-Kerta yang kini diberi tajuk Mantra-Kerta akan segera dideklarasikan dan langsung di daftarkan ke KPU Bali. Rencananya, Mantra-Kerta akan di daftar ke KPU Bali, 8 Januari 2018. "Deklarasi Mantra-Kerta secepatnya, bila perlu deklarasi langsung daftar ke KPU. Deklarasi sendiri saya sarankan di KRB tanggal 8 Januari 2018, sebelum daftar ke KPU Bali," jelas anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali ini. *nat

Komentar