nusabali

Pemakaman Korban Siswa Tenggelam Penuh Haru

  • www.nusabali.com-pemakaman-korban-siswa-tenggelam-penuh-haru

Ratusan orang, keluarga dekat, siswa dan Yayasan SMK Kesehatan Widarba, mengantar jenazah Kadek Dwi Asmarani, 17, korban siswa tenggelam di air terjun Tembok Barak, di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng ke Setra Desa Pakraman Pegadungan.

Pihak Desa Rencanakan Upacara Pacaruan


SINGARAJA, NusaBali
Wraspati Pon Krulut, Kamis (14/12) pagi kemarin, pemakaman jenazah Dwi dilakukan dengan upacara makingsan ring gni. Upacara tersebut pun berlangsung dengan penuh haru. Isak tangis dari pelayat sayup-sayup terdengar saat menghantarkan korban Dwi pergi untuk selama-lamanya. Terutama dari teman-teman korban. Orangtua Dwi nampak lebih tabah dan khusuk menjalani setiap rangkaian prosesi upacara.

Seluruh rangkaian upacara pemakaman dimulai sejak pukul 09.00 Wita yang dimulai dengan acara nyiramang layon. Selanjutnya pada pukul 10.00 Wita baru menuju ke setra.

Paman korban, Ketut Restana menyampaikan bahwa sejauh ini pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Dwi. Rasa itu muncul setelah upacara matuunang (mengundang roh Dwi untuk hadir kembali melalui orang pintar,red), menyatakan kepergiannya dengan tenggelam memang sudah suratan takdir. “Menurut orang pintarnya, katanya sudah jalan hidupnya seperti itu,” ujar dia.

Pihak keluarga pun pada Rabu (13/12) lalu sudah melaksanakan upacara ‘nebusin’ ke lokasi kejadian. Pihak keluarga yang sebelumnya minta pertanggung jawaban pihak sekolah mengaku masih fokus dengan upacara pemakaman Dwi. Pihaknya kembali akan mengkomunikasikan dengan seluruh pihak keluarga untuk tindakan lebih lanjut.

Ketua Yayasan Widarba, Gusti Made Dana juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarga atas kejadian yang menimpa dua siswanya. Pihaknya juga mengaku sudah memberikan santunan kepada keluarga korban untuk meringankan biaya upacara. “Meski itu tidak seberapa, kami harap jangan lihat dari nilainya, kedepannya kami akan mengevaluasi seluruh kegiatan kesiswaan agar tidak terulang kembali,” katanya.

Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Suartika dikonfirmasi terpisah mengatakan sejauh ini belum ada perkembangan penyelidikan. Sebelumnya polisi sudah memeriksa delapan orang saksi, baik siswa maupun guru pendamping saat kegiatan tracking ke air terjun itu dilakukan. “Sementara belum ada perkembangan, kami masih menunggu keterangan keluarga korban yang kini masih berduka,” katanya.

Sampai saat ini pihaknya belum memastikan apakah kejadian yang menewaskan Kadek Dwi Asmarani, 17, dan Luh Devi Cahyani, 17 ada unsur kelalaian atau tidak.

Di lain sisi pihak Desa Sambangan lokasi keberadaan air terjun Tembok Barak berencana akan melakukan upacara Pacaruan. Hanya saja masih menunggu hari baik. Kepala Dinas Banjar Babakan, Putu Surya Adnyana mengatakan, setelah kejadian tersebut, masyarakat setempat sudah memasang larangan untuk beraktivitas di sekitar air terjun untuk sementara waktu.

Pihaknya pun menjelaskan bahwa saat kejadian tenggelamnya dua siswa SMK Kesehatan Widarbha Senin (11/12) lalu, lokasi wisata air terjun Tembok Barak masih dalam tahap penataan. Bahkan warga setempat baru saja melaksankaan kegiatan gotong royong pada Minggu (10/12) sehari sebelum kejadian. “Sebenarnya kami baru melakukan penataan, pengelolanya belum ada, kami sedang tata, malah sudah ada kejadian,” kata dia.

Desa Sambangan yang juga memiliki sejumlah air terjun lainnya di hulu desa berencana akan mengembangkan air terjun Tembok Barak sebagai salah satu destinasi wisata. Rencana pembetonan jalan pun akan dilakukan tahun depan. Selama ini jika ada warga lokal dan dari luar desa berkunjung ke air terjun itu sementara diantarkan oleh warganya yang tinggal di ujung jalan jalur menuju air terjun.

Sayangnya saat kejadian tersebut, rombongan SMK Kesehatan Widarbha dinyatakan tidak sempat melapor kepada warganya yang bertugas mengantarkan tamu ke lokasi air terjun. Sehingga disebut di luar pengawasan. Rombongan yang terdiri dari 22 orang siswa dan empat orang guru pendamping disebut datang dari arah selatan sehingga tidak melewati rumah warga yang bertugas mengantar wisatawan ke lokasi air terjun.

Sebelumnya diberitakan dua siswa SMK Kesehatan Widarbha tewas tenggelamd I air terjun Tembok Barak, Desa Smabambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, saat melakukan tracking dan mandi. Korban Kadek Dwi Asmarani asal Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada dan Luh Devi Cahyani asal Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng tidak dapat diselamatkan teman dan guru pendampingnya setelah mandi dna tenggelam di kubangan air terjun sedalam 6 meter pada Senin (11/12) lalu. *k23

Komentar