2018, Jembrana Asuransikan 1.000 Nelayan

Dari sisa 5.056 nelayan, pada program lanjutan tahun 2018, Jembrana mendapat jatah asuransi untuk 1.000 nelayan. Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (PKP) Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, mengatakan, saat awal program asuransi nelayan dari KKP mulai Mei 2016 lalu. Jembrana diberikan jatah mengasuransikan 5.000 nelayan, jatah terbesar di antara kabupaten/kota se-Bali. “Awal tahun 2016, program ini tidak terlalu disambut nelayan, sehingga baru sekitar 1.500-an terdaftar berasuransi. Setelah komunikasi ke Pusat, sisa jatah tahun 2016, dilanjutkan tahun 2017. Kami lakukan dengan sistem jemput bola, sekarang sudah terpenuhi 5.000 nelayan itu,” katanya.

Dari 5.000 nelayan yang masuk asuransi nelayan,  4.991 di antarnaya sudah terbit kartu asuransi nelayannya. Sembilan lainnya masih menunggu dari Pusat. Karena sudah terpenuhi jatah 5.000 asuransi nelayan tersebut, dan telah dilaporkan sisa 5.056 nelayan di Jembrana, pihak KKP harus membagi program asuransi nelayan se-Indonesia. Namun hanya mampu memberikan jatah 1.000 asuransi nelayan di Kabupaten Jembrana pada tahun 2018 nanti. “Alasannya, katanya biar merata, karena se-Indonesia. Jadi tahun depan hanya dapat 1.000. Sedangkan yang belum ada 5.056 nelayan,” ujarnya.

Untuk membagi jatah 1.000 asurani nelayan itu, rencananya akan dibagi secara merata ke sejumlah desa yang menjadi basis-basis nelayan. Karena jumlah terbatas, dan satu sisi antusias nelayan semakin tinggi untuk dapat masuk sebagai peserta asuransi nelayan belakangan ini. Pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan masing-masing kecamatan, termasuk jajaran pemerintah desa/kelurahan agar mempetakan nelayan mana saja yang menjadi prioritas di wilayah masing-masing. “Nanti tetap akan kami minta bantuan jajaran di bawah. Sebenarnya, kami sendiri berharap semua nelayan sudah bisa masuk sebagai peserta asuransi nelayan tahun 2018. Tetapi, dijatah hanya 1.000, ya pasti akan ada yang belum dapat,” ujarnya. *ode