nusabali

Pengungsi KRB II Dilarang Pulang

  • www.nusabali.com-pengungsi-krb-ii-dilarang-pulang

‘’Jika mereka pulang sendiri-sendiri, kami kan tidak tahu. Jika mereka pulang secara resmi, untuk saat ini tidak kami izinkan”. (Kepala BPBD Klungkung I Putu Widiada)

Rindu Suasana Kuningan di Kampung Halaman


SEMARAPURA, NusaBali
16 pengungsi asal Banjar Pandan Sari, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Karangasem, salah satu titik Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, mengungsi di Banjar Sangging, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Mereka pun ingin pulang kampung, Kamis (9/11) pagi.

Mereka ingin pulang karena melihat banyak pengungsi lain sudah kembali ke kampung halaman masing-masing. Terlebih menjelang Hari Raya Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (11/11) besok. Keinginan mereka itu disampaian kepada petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung untuk memohon fasilitas berupa kendaraan. Petugas pun langsung mengecek ke lokasi pengungsian di sebuah tanah kavlingan, Banjar Sangging, Desa Kusamba.

Ternyata mereka berasal dari KRB III atau areal radius 6 km dari lereng Gunung Agung. Kerana radius itu mesti dikosongkan sampai aktivitas vulkanik Gunung Agung menurun. Oleh karena itu, dengan berat hati BPBD tidak mengizinkan mereka pulang. “Sudah kami sampaikan kondisi ini kepada sameton pengungsi. Mereka belum boleh pulang. Mereka pun mau menerima,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, Kamis (9/11).

Pihaknya juga mengimbau kepada pengungsi dari KRB III di banjar-banjar untuk bergeser ke Posko Induk GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung. Hal ini untuk memudahkan pendistribusian logistik dan pendataan. “Namun kalau mereka belum ingin pindah ke GOR kami tidak akan paksakan, untuk logistik tetap akan dikirim ke posko-posko,” ujarnya.

Terkait Hari Raya Galungan dan Kuningan, kata Widiada, memang banyak pengungsi pulang kampung untuk sembahyang. Namun bagi para pengungsi di KRB III diimbau untuk tetap di posko sampai kondisi benar-benar aman. ‘’Jika mereka pulang sendiri-sendiri, kami kan tidak mengetahui. Jika mereka (pengungsi KRB III) pulang secara resmi, untuk saat ini tentu tidak kami izinkan,” katanya.

Pantauan NusaBali sekitar pukul 11.30 Wita, di tempat pengungsian tersebut, 16 jiwa dari 4 KK ini tinggal dalam satu areal tanah kavling yang di atasnya sudah ada bangunan semi permanen. Mereka nampak kepanasan di dalam posko pengungsian akibat terik matahari. “Kalau siang memang agak panas, sedangkan malam dingin,” ujar seorang pengungsi I Wayan Sutanta.

Kondisi ini sudah dirasakan sejak 40 hari dan mereka pun berharap agar bencana ini segera berlalu. Mereka memilih tinggal di areal kavlingan tersebut. Karena membawa enam ekor sapi dan tiga ekor anak sapi (godel). Jika mengungsi di GOR, tentu sulit mencari pakan ternak. Mereka ingin pulang karena mendapat informasi dan melihat pengungsi lainnya sudah pada pulang. “Saya lihat banyak pengungsi sudah pulang. Karena tidak memungkinkan maka tetap bertahan di sini,” katanya.*wa

Komentar