nusabali

Testimoni Para Ibu Bertahan Memeluk Hindu

  • www.nusabali.com-testimoni-para-ibu-bertahan-memeluk-hindu

Senator dari daerah pemilihan Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III meluncurkan film pendek Sudhi Wadani, Sebuah Kisah Perjalanan Wanita Indonesia Menuju Dharma. 

Film Sudhi Wadani Diputar di Kompleks Parlemen

JAKARTA, NusaBali
Film di putar di ruang GBHN, Kompleks Parlemen. Hadir umat Hindu di Jabodetabek, perwakilan PHDI Pusat, WHDI dan PHDI Provinsi Banten.

"Film berisikan testimoni dari ibu-ibu Hindu Jawa," ujar Arya Wedakarna di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Kamis (26/10).
 
Menurut anggota Komisi III DPD RI ini, adanya film pendek tersebut menunjukkan Hindu tidak hanya di Bali. Melainkan di daerah lain seperti Kalimantan, Sulawesi dan Jawa.

Di film pendek itu, ibu-ibu Hindu Jawa memaparkan bagaimana mereka memeluk agama Hindu dan tetap bertahan dengan keyakinan tersebut, meski di keluarganya memiliki keyakinan berbeda. Bagi mereka, memeluk agama Hindu sesuai dengan hati nurani. Bahkan mereka menegaskan tidak akan pindah keyakinan.

Mereka pun tak sungkan belajar dari suami terkait agama Hindu. "Saya belajar dari suami mengenai Hindu. Saya juga belajar membuat canang sari dari dia, lalu saya aktif ngayah di Pura sehingga lama-lama bisa membuat sarana dan prasarana persembahyangan," kata salah satu ibu Hindu Jawa.

Ibu Hindu Jawa lainnya mengatakan, ia masuk Hindu karena menikah dengan orang Bali. Dia aktif dalam berbagai kegiatan Pura. Sampai-sampai lebih terkenal dia ketimbang suaminya. "Saya bangga menjadi Hindu. Saya aktif di Pura sehingga banyak yang mengenal saya daripada suami," imbuhnya.

Ibu Hindu Jawa lainnya menyatakan, ia tetap Hindu lantaran memiliki prinsip menikah dengan sesama Hindu. Namun ia tetap berteman dengan yang lain, tetapi soal pasangan hidup harus mencari seiman.  "Jangan membuka hati kepada yang tidak sedharma agar tidak menyakiti. Ini adalah sebuah prinsip demi mempertahankan ajaran dharma," tegasnya.
 
Ada pula ibu Hindu Jawa yang mengatakan, orangtuanya menganut aliran kepercayaan dan biasa membuat sesajen. Oleh karena itu, ia memilih agama Hindu. Dengan memeluk agama Hindu, sejumlah keajaiban mereka rasakan. Salah satunya adalah, sakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis, dapat sehat kembali setelah pulang dari Pura.

Arya Wedakarna menuturkan, suting film pendek berlangsung di anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Film disutradarai I Putu Andre Purnama Hendra. Saat peluncuran, Arya Wedakarna membagi-bagikan kepada yang hadir. Awal tahun depan, film pendek itu ia berikan kepada duta besar-duta besar (Dubes) serta di putar di PBB.

Apalagi, kata Arya Wedakarna, ada beberapa tokoh dunia menganut Hindu sehingga ke depan perlu membuat film Sudhi Wadani dengan testimoni orang-orang luar negeri.

Ketua Persatuan Istri Hindu Jawa (Persihja) Dwi Atmawati mengatakan, adanya film pendek itu bukan untuk mengotak-ngotakan. Melainkan untuk memperkuat satu sama lainnya.

"Kami berharap mendapat dukungan dan bantuan dari tokoh-tokoh Hindu. Kami berterimakasih kepada bapak Arya Wedakarna yang telah menggagas pembuatan film ini," kata Dwi. Dalam film pendek Sudhi Wadani, testimoni banyak disampaikan oleh ibu-ibu Hindu Jawa yang tinggal di provinsi Banten.

Ketua PHDI provinsi Banten Ida Bagus Alit Wiratmaja sangat mengapresiasi hal tersebut. Ia berharap, adanya film pendek itu memperkuat mereka secara individu masuk ke agama Hindu. *k22

Komentar