nusabali

Bayu Cuaca Ngetop Bersama Tunangan Langka

  • www.nusabali.com-bayu-cuaca-ngetop-bersama-tunangan-langka

Pemuda asal Sawan ini pernah merilis album Perkiraan Cuaca di bulan Oktober 2014, namun respon publik masih kendor.

DENPASAR, NusaBali
Penyanyi Bayu Cuaca tengah menapaki popularitas bersama single andalannya, Tunangan Langka. Sejak diunggah di Youtube, Bayu Cuaca dan Tunangan Langka langsung mencuri perhatian publik penikmat lagu Bali. Permintaan manggung pun mengalir, tak hanya menjejak di kampus seputaran Denpasar, namun jebolan ISI Denpasar ini ‘ngamen’ keliling Bali.  

Pemilik nama lengkap I Nyoman Bayu Juniarta ini sejatinya tak menyangka karyanya mendapat respon luar biasa dari masyarakat. “Ini di luar dugaan saya. Berkat single ini, sekarang lumayan dapat tawaran manggung,” ujarnya saat ditemui di kampus ISI Denpasar, belum lama ini. Pemuda asal Sawan, Singaraja ini, pernah merilis album berjudul Perkiraan Cuaca di bulan Oktober 2014. Namun album respon publik masih kendor.

Di album Perkiraan Cuaca itu terdapat 8 tembang masing-masing berjudul Mendung, Hujan Deras, Panas Terik, Gerimis Manis, Angin Kencang (versi slow dan biola), Pagi Berkabut, dan Cerah. Gagal di album perdana, tak menyurutkan niat Bayu Cuaca berkarya, ia kemudian beralih ke lagu berbahasa Bali. Nah, dengan lagu berbahasa Ibu akhirnya Bayu Cuaca mendapat tempat di hati pecinta musik, utamanya saat perkenalkan Tunangan Langka dan Gadis Kelinci di Youtube.   

Jadwal manggung Bayu Cuaca lumayan padat. Jika di awal karirnya hanya ngamen di kampus, namun sekarang menjelajah balai banjar hingga sekolah. Termasuk ditanggap untuk ngamen di resepsi perkawinan. “Dulunya hanya pentas di Denpasar, sekarang sudah keliling Bali. Ini berkah Tunangan Langka,” ucap syukur teruna kelahiran 30 Juni 1991 ini.

Bayu mulai menulis lagu sejak tahun 2009. Alumni ISI Denpasar yang mengambil jurusan Fotografi ini sempat bergabung bersama Soka Band, namun akhirnya memilih solo karir. Dari tahun 2011 sampai 2013 ia terus menulis lagu. Nah pada tahun 2013 ia sempat main di Komunitas Pojok, ketika itu bawain lagu Angin Kencang dan Hujan Deras. “Saat itulah saya diberi nama Bayu Cuaca. Akhirnya, terpikir buat album dengan judul Perkiraan Cuaca,” tuturnya.

Sukses bersama ’Tunangan Langka’, Bayu Cuaca telah memikirkan dan merancang album berikutnya. Mahasiswa program S2 jurusan Penciptaan Seni ISI Denpasar ini rencana merilis album baru di tahun 2016 ini. Proses rekaman sudah mulai dicicil seiring padatnya waktu kuliah dan manggung. “Mengenai apa album itu, rahasia dulu. Tunggu saja, mudah-mudahan di tahun 2016 ini final,” janjinya. 7 i

Komentar