nusabali

Dibom Molotov, Motor Hangus

  • www.nusabali.com-dibom-molotov-motor-hangus

Di bawah motor yang hangus ditemukan botol dan sumbu bekas terbakar. Api nyaris merembet ke rumah warga, pelaku masih misteri.

DENPASAR, NusaBali

Aksi teror bakar motor kembali terjadi. Kali ini menimpa warga bernama Deddy Turpyn, 55, yang tinggal di Jalan Muliawan VIII/17, Desa Tegal Kertha, Denpasar Barat pada Sabtu (26/8) dini hari. Motor Yamaha Jupiter DK 8488 DK yang diparkir di depan rumahnya dibom molotov hingga hangus.

Aksi bom molotov ini diketahui sekitar pukul 02.00 Wita. Saat itu pemilik motor sedang tidur-tiduran di dalam rumahnya. Lalu ia mendengar suara motor ngebut di gang melintasi depan rumahya.

“Waktu itu di gang sudah sepi. Saya dengar ada motor ngebut suaranya keras sekali. Sampai ada polisi tidur diterobos,” ujar Deddy.

Sekitar 3 menit kemudian, Deddy mencium bau menyengat dibarengi suara orang ribut. Saat keluar rumah, dia melihat motor Yamaha Jupiter warna abu-abu yang diparkir di seberang rumahnya sudah dalam kondisi terbakar. Bahkan api yang membesar hampir menyambar rumah lainnya. Beruntung Deddy dan warga lainnya langsung memadamkan api dengan alat seadanya.

Pantauan di lokasi, motor Yamaha Jupiter warga abu-abu ini hangus di bagian depannya saja. Sementara bagian belakangnya, mulai jok hingga motor bagian belakang masih utuh. Di bawah motor terlihat pecahan botol kaca mirip botol bensin eceran dan sumbu bekas terbakar. Diduga motor ini sengaja dibakar orang tak dikenal. “Ada pecahan botol dan sumbu. Kayaknya ini sengaja dimolotov,” jelas Deddy.

Namun dia mengaku tidak tahu siapa pelakunya. Selama ini Deddy merasa tidak memiliki musuh. Selain itu hampir setiap hari dia dan tetangga lainnya biasa begadang di depan rumah hingga pukul 03.00 Wita dan tidak pernah terjadi apa-apa. “Saya maunya tidak diperpanjang karena saya sudah ikhlaskan motor ini,” ucapnya.

Perbekel Tegal Kertha I Putu Trisnajaya yang ditemui di lokasi menyerahkan masalah dugaan pembakaran motor ini ke pihak kepolisian. Ia berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku teror karena perbuatannya bisa membahayakan warga sekitarnya. “Kalau motor itu meledak dan merembet ke rumah warga lainnya bagaimana. Saya berharap polisi bisa segera membekuk pelakunya,” tegasnya.

Trisnajaya mengatakan kejadian pembakaran motor baru pertama terjadi di daerahnya. Untuk mencegah hal serupa terjadi, pengamanan pada jam rawan akan semakin ditingkatkan. “Kami tidak ingin warga diteror hal-hal semacam ini,” kata Trisnajaya yang akrab disapa Pak Dek.

Sementara itu, sekitar pukul 10.00 Wita, Tim dari Polresta Denpasar mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Dugaan awal pembakaran motor ini dilakukan secara sengaja oleh seseorang. Apalagi di lokasi ditemukan botol bekas bensin dan sumbunya. Petugas juga masih memeriksa beberapa CCTV yang berada di sepanjang gang yang diduga dilewati pelaku dengan motor. “Sekarang masih dilakukan penyelidikan. Dugaan awal pembakaran ini dilakukan secara sengaja,” ujar petugas yang enggan disebutkan namanya.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto saat dikonfirmasi prihal pelemparan molotov ke motor tersebut mengaku belum mengetahui insiden itu. Menurut dia, pihaknya masih memeriksa kebenarannya pada anggota. “Belum monitor. Saya coba cek lebih dahulu,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.

Sebelumnya diberitakan, empat unit sepeda motor penunggu pasien terbakar di areal parkir Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan pada Sabtu (19/8) sekitar pukul 02.30 Wita dini hari. Sekitar 1 meter dari lokasi kejadian ditemukan dua buah korek api gas. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut termasuk memeriksa CCTV.

Pantuan di lapangan pada Sabtu siang, empat kendaraan bermotor  yang terbakar tersebut adalah Honda Vario Techno DK 4100 GP milik I Nyoman Duarma, dari Banjar Dualang, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan, yang terbakar pada sisi kanan namun tidak parah, yakni  tersulut api bagian body. Kemudian Kawasaki KLX nopol DK 5196 ZR milik I Gusti Komang Sumiarta, dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yang kondisnya cukup parah karena di bagian body hangus.

Selanjutnya, Honda Vario Techno nopol DK 4109 HI milik Ni Luh Putu Ari Hestu Maharapsari warga Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan, yang kondisinya gosong di bagian body sebelah kiri. Terakhir Honda Supra nopol DK 5516 GT milik I Gede Putu Purwita dari Desa Buahan, Kecamatan/Kabupaten Tabanan yang kondisnya paling parah. Motor ini tinggal kerangka. Dan dari motor Supra inilah api muncul pertama kalinya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa naas ini terjadi begitu cepat. Bermula dari seorang penunggu pasien yang tiba-tiba melihat api sudah membesar dari salah satu kendaraan yang terparkir berjejer di sebelah barat. Langsung saja penunggu pasien itu berlari melaporkan kejadian tersebut ke petugas perawat di UGD BRSUD Tabanan.

Menurut Kasubid Umum BRSUD Tabanan I Putu Antika yang memantau peristiwa tersebut, sesuai dengan keterangan penunggu pasien, api pertama kali muncul di kendaraan Honda Supra yang karburator-nya berada di luar. Api yang dilihat telah membesar dan timbul suara ledakan tersebut kemudian dilaporkan ke petugas jaga di UGD BRSUD Tabanan.

Petugas pun bergegas memadamkan api dengan membawa alat pemadam api ringan (APAR) sebanyak 6 buah sembari menghubungi petugas pemadam kebakaran. Pada saat api dipadamkan, kondisi motor Honda Supra sudah hangus. “Api berhasil dipadamkan menggunakan APAR, tetapi masih ada percikan kecil kemudian dituntaskan dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran datang sekitar pukul 02.50 Wita,” ungkap Antika.

Antika menjelaskan, dilihat dari closed circuit television (CCTV), sebelum empat kendaraan ini terbakar, terlihat ada tiga orang laki-laki yang mondar mandir di areal tersebut. Ketika salah satu kendaraan tersebut terbakar, tiga orang yang mondar mandir ini lari berpencar. Satu orang lari ke arah utara. Dua orang lari ke arah selatan. Yang dua orang lari ke arah selatan ini, satu orang kemudian berbelok ke arah barat. “Ini yang kami belum ketahui, apakah tiga orang ini akan mengambil motornya, atau ada indikasi lain, saya tidak bisa menyimpulkan,” ujar Antika. *rez, dar

Komentar