nusabali

Tas Berisi Bayi Gemparkan Warga

  • www.nusabali.com-tas-berisi-bayi-gemparkan-warga

Di dalam tas pembungkus bayi itu berisi surat bertuliskan ‘Tolong jaga anak saya. Saya mohon’.

TABANAN, NusaBali
Warga Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan digemparkan dengan temuan bayi laki-laki yang digeletakkan di depan rumah salah satu warga setempat, Minggu (6/8) siang. Bayi laki-laki yang masih lengkap dengan ari-ari, tali pusar terputus dan ada bekas darah itu dibungkus dengan tas warna biru identik TNI AD. Pelaku pembuang bayi masih penyelidikan kepolisian.

Informasi di lapangan, bayi laki-laki itu ditemukan di depan rumah milik I Gede Yadnya Sugiarta, 38, warga Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Tabanan sekitar pukul 11.50 Wita. Di dalam tas pembungkus bayi itu berisi surat bertuliskan ‘Tolong jaga anak saya. Saya mohon’. Selanjutnya, bayi malang itu dibawa berobat ke BRSUD Tabanan. Gede Yadnya Sugiarta menceritakan, siang itu ada warga yang memanggil-manggil nama istrinya, Ni Nengah Armiti, 36. Warga itu mengatakan ada bayi di depan rumah mereka.

Berita itu membuat pasangan suami istri (pasutri) Gede Yadnya Sugiarta dan Armiti bergegas ke luar rumah. Benar saja, di depan rumah, mereka melihat bayi dalam tas yang terbuka. Bayi itu beralaskan kain putih tanpa baju, hanya ditutupi kain putih setengah badan. Tak berselang lama, tetangga dan warga lainnya berdatangan ke lokasi penemuan bayi laki-laki itu. “Saya dari tadi ada di belakang pintu, tidak mendengar atau melihat orang menaruh bayi,” ungkap Gede Yadnya.

Gede Yadnya didampingi istrinya, Armiti menambahkan, sekitar pukul 11.00 Wita sempat keluar rumah. Saat itu banyak ada orang lewat di depan rumahnya. Namun tidak melihat ada orang meletakkan tas berisi bayi tersebut. “Bayi itu dalam keadaan tidur dan tidak menangis,” ungkap Armini. Ditambahkan, ari-ari bayi itu terbungkus plastik. Ia juga melihat ada bekas darah pada kepala dan kaki bayi itu.

Meski sudah memiliki anak lelaki dan perempuan, pasutri Gede Yadnya dan Armini sepakat ingin mengadopsi bayi laki-laki itu. Saat menyampaikan keinginan mengadopsi, serasa bayi itu memberikan tanda setuju karena matanya sempat terbuka dan ditutup lagi. Menurut warga lainnya, orang yang menaruh bayi tersebut diduga mengendarai Scopy namun platnya tidak terlihat. Pembuang bayi itu dilihat oleh Sari Devi, 7, yang kemudian disampaikan kepada kakeknya, I Nyoman Sarka.

Bayi malang itu dibawa berobat ke BRSUD Tabanan sekitar pukul 12.30 Wita. Menurut dr Dendra, berat bayi itu 2.500 gram dalam kondisi normal. “Detak jantung, kulit, mata, napas, dan organ genital masih bagus,” jelas dr Dendra. Diperkirakan bayi itu lahir antara 2-3 hari lalu. Indikasinya ada bekas darah yang mengering. Sedangkan tali pusar belum lepas tapi sudah diputus. “Dugaan kami sudah sempat diberi susu atau air,” bebernya.

Dr Dendra menduga bayi itu lahir tanpa dibantu petugas medis. Itu terlihat dari putusnya tali pusar bukan dari potongan petugas medis. Setiba di rumah sakit, bayi tidak menangis. Setelah diberikan rangsangan, bayi itu akhirnya menangis. “Bayi ada di ruangan incubator. Sudah mau menangis dan kakinya aktif bergerak,” tambahnya.

Sementara Kapolsek Kota Tabanan, Kompol Rahmawati Ismail mengaku masih melakukan penyelidikan. Berdasarkan ketarangan saksi, ada seorang laki-laki mengendarai motor Scoopy menaruh tas tersebut di depan rumah warga. “Keterangan anak kecil ini masih berubah-ubah jadi belum bisa kami pastikan,” ujarnya. *d

Komentar