nusabali

UNESCO Bakal Tinjau Penerapan 12 Indikator Siaga Tsunami di Pengastulan

  • www.nusabali.com-unesco-bakal-tinjau-penerapan-12-indikator-siaga-tsunami-di-pengastulan

SINGARAJA, NusaBali - Tim The United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (Unesco) bakal melakukan penilaian terhadap komunitas tsunami ready di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng. Jika lolos, komunitas itu akan menjadi komunitas kedua di Bali yang diakui Unesco.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, verifikasi dari tim UNESCO tersebut, rencananya akan dilakukan selama dua hari pada 25-26 April 2024. Selama proses verifikasi, UNESCO akan datang langsung ke Desa Pengastulan, didampingi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kantor pusat dan Bali.

Verifikasi akan dilakukan, dengan melihat kesiapan masyarakat di desa setempat melaksanakan 12 indikator siaga tsunami. “Tim akan melihat bagaimana kesiapan relawan atau masyarakat dalam melaksanakan 12 indikator tsunami ready,” ujar Ariadi, dikonfirmasi Rabu (24/4) siang.

Komunitas masyarakat siaga tsunami di Desa Pengastulan telah dibentuk sejak tahun 2023 lalu. Komunitas itu disebut, telah melakukan sejumlah edukasi dan simulasi terkait bencana tsunami. Bahkan, komunitas tersebut saat ini telah diakui oleh BMKG.

Kata Ariadi, jika nantinya lolos dalam verifikasi. Komunitas masyarakat siaga tsunami di Desa Pengastulan, akan menjadi komunitas kedua di Bali yang diakui oleh Unesco. Dimana komunitas pertama yang diakui yakni, komunitas siaga tsunami di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

“Karena di Bali, baru ada dua. Yang pertama komunitas di Tanjung Benoa, itu sudah masuk Unesco, yang kedua di Buleleng. Dengan adanya ini (komunitas siaga tsunami) masyarakat memahami potensi ancaman bencana, bisa melaksanakan evakuasi, maupun mengetahui jalur evakuasi. Masyarakat mengetahui kegiatan-kegiatan kedaruratan apabila terjadi gempa berpotensi tsunami,” tutup dia.7 mzk

Komentar