nusabali

TPS Lumintang Ditutup Setelah WWF

  • www.nusabali.com-tps-lumintang-ditutup-setelah-wwf

Dinas LHK Denpasar berikan solusi warga ikut swakelola desa atau swakelola mandiri.

DENPASAR, NusaBali
Tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) di Kota Denpasar akan ditutup permanen. Penutupan itu dilakukan karena sering dikeluhkan warga karena bau yang menyengat. Penutupan tersebut baru akan dilakukan setelah pelaksanaan World Water Forum (WWF) pada 18 – 25 Mei 2024 di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. 

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar I Ketut Adi Wiguna, Minggu (21/4). Menurutnya, TPSS saat ini yang akan ditutup ada dua tempat, yakni TPSS Jalan Gunung Agung, Denpasar Barat, dan TPSS kawasan Lumintang, Denpasar Utara. 

Di atas lahan bekas TPSS di Jalan Gunung Agung akan didirikan puskesmas. Namun, untuk di TPSS Lumintang akan ditutup permanen karena banyak keluhan. Keluhan yang sering diterima Dinas LHK yakni dari warga yang olahraga di kawasan Lapangan Lumintang. Ditambah TPSS tersebut juga berdekatan dengan perkantoran bahkan sekolah. Sekolah yang paling dekat dengan TPSS yakni SDN 22 Dauh Puri. 

“Di sana ada banyak perkantoran juga. Yang paling sering mengeluhkan adalah warga yang berolahraga, karena baunya cukup menyengat. Jadi, itu memang akan ditutup permanen. Belum tahu nanti lahannya digunakan untuk apa,” ungkap Adi Wiguna. 

Adi Wiguna menyatakan, penutupan seharusnya dilakukan bulan April ini. Namun, karena masih ada gelaran World Water Forum (WWF) pada 18 – 25 Mei 2024, maka penutupan akan dilakukan setelah WWF. Hal ini untuk antisipasi permasalahan sampah di Kota Denpasar. 

Setelah dilakukan penutupan permanen, kata dia, solusi yang diberikan kepada warga yang sering membuang sampah ke tempat tersebut yakni mengikuti swakelola di masing-masing lingkungan atau banjar mereka. “Mereka kan sudah ada swakelola di lingkungan masing-masing, jadi diimbau ikut di sana. Kalau tidak, solusinya swakelola mandiri dengan membuang sampah sendiri ke TPA Suwung,” ucap Adi Wiguna. 

Untuk diketahui, World Water Forum (WWF) merupakan pertemuan internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.

WWF ke–10 berlangsung pada 18–25 Mei 2024 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, akan dihadiri sekitar 35.000 peserta dari sekitar 193 negara di dunia. 7 mis

Komentar