nusabali

Ogoh-Ogoh 'Kepongor' ST Dharma Putra: Pesan Moral dari Banjar Pande Sumerta

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-kepongor-st-dharma-putra-pesan-moral-dari-banjar-pande-sumerta

DENPASAR, NusaBali.com - Di tengah kemeriahan Hari Raya Galungan dan Kuningan, Sekaa Teruna (ST) Dharma Putra Banjar Pande, Desa Sumerta, Denpasar Timur, tak lupa menyambut Hari Raya Nyepi dengan tradisi pembuatan ogoh-ogoh. Tahun ini, mereka mengangkat tema ‘Kepongor’, sebuah pesan moral yang dikemas dalam karya seni yang memukau.

"Ogoh-ogoh Kepongor ini menggambarkan tiga tokoh, yaitu manusia, Dewa Sangkara (dewa tumbuhan), dan sosok banaspati," jelas I Kadek Ery Kusuma Yasa, arsitek ogoh-ogoh.

Proses pembuatannya memakan waktu tiga bulan, mulai dari Desember 2023 hingga Februari 2024. Semangat kangen, kebersamaan, dan gotong royong mewarnai proses kreatif ini, menandakan kembalinya ST Dharma Putra ke dunia perlombaan ogoh-ogoh setelah vakum selama beberapa tahun.

"Meskipun tahun ini belum berhasil masuk nominasi, kami tetap bangga dan termotivasi untuk terus berkarya dan belajar dari pengalaman," kata Ery.

Ogoh-ogoh Kepongor terinspirasi dari permasalahan di media sosial dan kejadian kontroversial seperti pembuangan bayi, kerusakan lingkungan, dan kasus kriminal. Tema Kepongor, yang berarti larangan dalam ajaran Hindu, menjadi pesan utama karya ini.

"Melalui ogoh-ogoh ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menghormati makhluk lain di sekitar kita," ujar Ery.

Dengan tinggi 4,5 meter dan konstruksi yang rumit, ogoh-ogoh Kepongor ini menjadi simbol dedikasi dan kreativitas ST Dharma Putra. Biaya pembuatannya mencapai Rp18 juta, yang merupakan hasil dari swadaya anggota dan donatur.

Prestasi ST Dharma Putra dalam perlombaan ogoh-ogoh sebelumnya:
  • 2013: Juara 1 di tingkat Banjar dan tampil di Puputan Badung
  • 2015: Masuk nominasi terbaik
  • 2016: Juara 1 di tingkat Kecamatan Denpasar Timur dan Kota Denpasar
Kembalinya ST Dharma Putra ke dunia perlombaan ogoh-ogoh dengan tema Kepongor menjadi bukti semangat generasi muda dalam melestarikan tradisi dan budaya Bali, sekaligus menyampaikan pesan moral di tengah kemeriahan Galungan dan Kuningan. *m03

Komentar