nusabali

Kegiatan Adat dan Keagamaan di Sulteng Jadi Perhatian Lolak

  • www.nusabali.com-kegiatan-adat-dan-keagamaan-di-sulteng-jadi-perhatian-lolak

PALU, NusaBali.com - Dari tepian Pulau Bali hingga ke Tengahnya Sulawesi, perjalanan politik I Kadek Arimbawa atau yang akrab disapa Lolak adalah sebuah kisah yang penuh semangat dan tantangan.

Melakoni masa kampanye selama 75 hari di Sulawesi Tengah (Sulteng), Lolak menghadapi medan yang baru, dengan jarak tempuh yang berlipat ganda dibandingkan di Pulau Bali.

"Benar-benar melelahkan, tapi saya menikmatinya," kata Ketua DPD Partai Hanura Bali yang nyaleg sebagai anggota DPR RI Dapil Sulteng ini pada Pemilu 2024.

Mengarungi jarak antar kabupaten di Sulteng yang memakan waktu seharian, Lolak menyatakan, "Kalau di Bali sudah dari ujung ke ujung." Namun, tantangan ini tidak meruntuhkan semangatnya. Sebaliknya, Lolak merasa terhubung erat dengan daerah tersebut karena adanya komunitas besar warga keturunan Bali di sana.

"Dari Bali siap menjadi wakil rakyat untuk Sulawesi Tengah," tegas Lolak. "Astungkara dengan medan yang berat, bisa ketemu masyarakat. Ada niat luhur suci membuktikan kepada masyarakat," imbuh pendiri Yayasan Kesenian Bali ini, Sabtu (10/2/2024).

Perjalanan politik Lolak tidak hanya sebatas kampanye, namun juga menyampaikan pesan penting tentang transparansi anggaran dimana anggaran reses untuk setiap anggota DPR RI mencapai setidaknya Rp 450 juta. 

"Yang mana bukan hanya menjadi hak anggota DPR, melainkan hak masyarakat," ujarnya sembari menyebutkan masa reses dalam setahun bisa mencapai tiga kali

Dengan penuh semangat, Lolak memaparkan beragam inisiatif yang ingin dia
laksanakan, termasuk program ngaben massal gratis. "Masyarakat belum
punya gambaran. Dari mana uangnya?" kata Lolak, menegaskan bahwa dana
untuk program-program tersebut dapat diatasi melalui sumber anggaran
yang diterima oleh anggota DPR.

Pos-pos anggaran untuk anggota DPR RI inilah, ujar Lolak, yang merupakan hak masyarakat, dan harus digunakan untuk masyarakat. Dalam hal ini, ia melihat warga Hindu Bali perlu mendapat bantuan seperti ngaben massal gratis, metatah massal, dan lain sebagainya.

"Bagi para pelaku seni tari dan karawitan, kami akan menguliahkan di ISI Denpasar. Setelah mendapatkan ilmu, mereka nantinya akan mengabdi di yayasan dan akan melatih seni di Sulteng, digaji oleh Yayasan Kesenian Bali," tegasnya.

Sementara bagi para yowana, ia ingin agar para pemuda di Sulteng sesemarak yang dilakukan para yowana di Bali. "Perlu didirikan sebuah padepokan seni di Sulteng dengan segala fasilitas penunjangnya," ujar Lolak.

Dalam upayanya membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan, Lolak juga memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Muslim dan Kristen di daerah tersebut. Santunan anak yatim, renovasi gereja, hingga memberangkatkan umroh menjadi sebagian dari program-programnya.

Dengan program yang ditawarkan tersebut, Lolak pun berharap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat setempat. “Mohon doa dan dukungan kepada masyarakat Sulawesi Tengah,” tutur I Kadek Arimbawa alias Lolak.

Komentar