nusabali

Parpol di Bali Siapkan Saksi Berlipat

PDIP Semua Kader Kawal Suara, Golkar 10 Orang Back Up TPS

  • www.nusabali.com-parpol-di-bali-siapkan-saksi-berlipat

Sesuai dengan data di KPU Bali untuk Pemilu 2014, ada 12.809 TPS tersebar di 716 desa/kelurahan di 57 kecamatan di seluruh Bali

DENPASAR, NusaBali
Pertarungan perebutan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) akan menjadi ‘hidup mati’ partai politik di Pemilu 2024 mendatang. Hampir seluruh parpol papan atas menyiapkan saksi berlipat di masing-masing TPS. PDIP misalnya menginstruksikan semua kader kawal suara, sementara Partai Golkar siapkan minimal 10 orang mem-back up saksi pemegang mandat di TPS.

Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Provinsi Bali PDI Perjuangan, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana dikonfirmasi NusaBali, Rabu (31/1) mengatakan PDIP mengerahkan saksi sesuai dengan jumlah TPS di Provinsi Bali. Sesuai dengan data di KPU Bali, ada 12.809 TPS tersebar di 716 desa/kelurahan di 57 kecamatan seluruh Bali yang akan digunakan pada 14 Februari 2024 mendatang. ”Kami siapkan saksi resmi sesuai dengan jumlah TPS. Namun secara organisasi perintah partai, seluruh kader diinstruksikan mengawal dan menjaga suara,” ujar Adhi Ardhana.

Ketua Komisi III DPRD Bali ini menegaskan, pelatihan saksi-saksi dari PDIP sudah digelar di masing-masing kabupaten/kota. Kata dia, seluruh TPS di Bali bisa di-cover PDIP, karena kekuatan mesin partai yang solid. “Untuk menyiapkan pengisian saksi di 12.809 TPS tidaklah sulit. Sebab kader dan pengurus PDI Perjuangan ada di seluruh ranting (desa/kelurahan) dan anak ranting (banjar). “Jadi seluruh kader, seluruh pengurus ranting dan anak ranting dipastikan mengamankan suara partai di TPS. Ada koordinator itu masing-masing TPS nanti,” ujar Adhi Ardhana.

Soal anggaran saksi, Adhi Ardhana menegaskan PDI Perjuangan menyiapkan anggaran secara gotong royong untuk para saksi yang akan bertugas. “Kita bergotong royong. Saksi kita untuk Pileg dan Pilpres sudah siap, astungkara semuanya siap dengan gotong royong,” tegas politisi asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini.  Sementara Ketua Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) Provinsi Bali, Muammar Kaddafi secara terpisah mengatakan, Partai Golkar Bali menyiapkan saksi pemegang mandat sebanyak 2 orang. Mereka akan bertugas secara resmi di TPS. Nah, untuk back up-nya akan disiapkan minimal 10 orang di setiap TPS sebagai saksi relawan. “Pertarungan pemilu itu ada di TPS. Hidup mati kan di situ, mengawal suara sangatlah penting. Makanya selain ada saksi pemegang mandat, kami kerahkan minimal 10 orang saksi di TPS untuk membantu 2 saksi resmi,” ujar politisi yang juga advokat ini.

Kadaffi menegaskan, saksi yang disiapkan Partai Golkar pada Pemilu 2024, menyesuaikan dengan jumlah TPS.  Saksi pemegang mandat nanti adalah saksi untuk Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pilpres. “Saksi partai kita punya dari kekuatan kader secara penuh. Sementara kalau saksi Pilpres dikondisikan secara proporsional sesuai dengan kekuatan parpol pengusung Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran rakabuming Raka. Semuanya diatur di Tim Kampanye Daerah Kabupaten/Kota,” ujar politisi kelahiran Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga Sekretaris OKK DPD I Golkar Bali ini.

Kadaffi mengatakan, saksi yang disiapkan Golkar Bali sebagai pemegang mandat ada 2 orang. Kedua saksi ini bisa saling antisipasi jika ada yang kelelahan. “Karena ini proses pemilu yang rumit dan panjang waktunya, terutama saat penghitungan suara. Jadi saksi harus siap,” tegas Kadaffi. Soal anggaran dan upah untuk saksi, Kadaffi menyebutkan disiapkan oleh partai. Sayangnya, untuk besarannya, menurut Kadaffi merupakan rahasia partai. “Kalau jumlahnya itu rahasia,” tegas Kadaffi.

Sementara DPD Partai Demokrat juga menyiapkan saksi berlipat. Mereka akan ditugaskan di masing-masing TPS. “Kami siapkan kekuatan penuh. Ada saksi resmi di TPS, ada koordinator di seluruh TPS dan tingkat desa. Itu sudah pelatihan semua di masing-masing desa,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Demokrat Bali, Dewa Nyoman Sukrawan, dikonfirmasi, Rabu kemarin.

Sukrawan yang sudah pengalaman di dunia politik dan pemilu ini mengatakan saksi Demokrat direkrut bersumber dari unsur kader. Masing-masing saksi dikelompokkan, dikumpulkan untuk pelatihan. “Kami tidak menggelar pelatihan saksi secara akbar tiap kabupaten. Karena mereka tidak akan paham teknis pengawalan suara. Supaya lebih paham dilatih di desa-desa. Kalau dilatih secara besar-besaran di satu tempat nggak paham nanti. Nggak dengar, sumpek,” ujar mantan Cabup Buleleng dari jalur independen ini.

Sukrawan menegaskan, saksi Demokrat solid mengawal suara partai. “Yang jelas kita solid, saya terus keliling melakukan pelatihan saksi di kabupaten/kota,” ujar mantan Cawagub PDI Perjuangan di Pilgub Bali 2013 ini. 7 nat  

Komentar