nusabali

Hadapi Australia, Indonesia Punya Catatan Inferior

  • www.nusabali.com-hadapi-australia-indonesia-punya-catatan-inferior

DOHA, NusaBali - Timnas Indonesia akan melanjutkan perjalanan di Piala Asia 2023 untuk menghadapi Australia pada babak 16 besar, di Stadion Jassim bin Hamad, Al-Rayyan, Minggu (28/1) malam. Bagi kedua tim, ini bukan pertama kalinya bersua.

Sebelumnya, Indonesia paling tidak sudah 16 kali bertemu dengan Socceroos, julukan Timnas Australia. Pertemuan pertama Skuad Garuda dan Socceroos terjadi pada 1960. Pada laga kualifikasi Olimpiade tersebut, Indonesia menang 2-0.

Namun, catatan bagus itu tak berlanjut pada perjumpaan selanjutnya. Secara keseluruhan, catatan Indonesia masih inferior saat menghadapi Australia. Selain kemenangan tersebut, dari 16 pertemuan, Indonesia menelan 11 kekalahan. Sisanya, kedua tim bermain imbang dalam tiga pertandingan. Dalam pertemuan tersebut, ada sejumlah fakta menarik.


Memiliki catatan inferior, Indonesia ternyata juga sempat meraih dua kemenangan saat menghadapi Australia. Kemenangan pertama terjadi pada Kualifikasi Olimpiade. Menurut laman Transfermarket, Indonesia menang dua gol tanpa balas.

Setelah sempat paceklik kemenangan selama 21 tahun, Indonesia kembali meraih kemenangan dari Australia. Pada laga Kualifikasi Piala Dunia, 30 Agustus 1981, Indonesia mengalahkan Australia 1-0. Gol tunggal kemenangan Skuad Garuda ini dicetak Herry Kiswanto.

Sepanjang 16 kali perjumpaan dengan Australia sejauh ini, gawang Indonesia bobol 32 kali. Sedangkan Indonesia hanya mencetak enam gol ke gawang Australia.

Kebobolan terbanyak Indonesia terjadi pada laga Kualifikasi Piala Dunia Grup B 1973. Pada laga yang dihelat di Sydney Showgroud, 24 Maret 1973, gawang Indonesia kebobolan setengah lusin gol tanpa balas.

Jimmy Mackay dan Attila Abonyi masing-masing mencetak dua gol ke gawang Indonesia. Sementara, dua gol lain Socceroos ke gawang Skuad Garuda dicetak Ray Richards dan Ray Baartz.

Namun, pada tiga perjumpaan terakhir, permainan Indonesia sedikit membaik. Mereka tak lagi menjadi sansak bagi Australia. Pada tiga laga terakhir kontra Australia, Indonesia memang tak pernah menang. Namun, paling tidak, mereka sudah mampu sekali menahan imbang Socceroos.

Sukses Indonesia menahan imbang Australia ini terjadi dalam laga Kualifikasi Piala Asia Grup B. Dalam laga yang dihelat 28 Januari 2009 tersebut, Skuad Garuda berhasil menahan imbang Australia tanpa gol.


Pelatih Indonesia Shin Tae-yong mempersiapkan seluruh kemungkinan jika timnya lolos dari babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar. Namun sebelum itu, Indonesia akan menghadapi Australia. Di atas kertas, level kedua kesebelasan berbeda jauh. Dari ranking FIFA terbaru pada 21 Desember 2023, Indonesia menempati posisi ke-146 dan Australia ke-25.

Namun Indonesia menolak gentar dan siap membuktikan merepotkan tim yang secara peringkat jauh di atasnya. STY mengintip peluang Indonesia mengalahkan Australia dan berharap menantang Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia 2023.

Dalam persiapan lawan Australia, latihan Indonesia di Lapangan Al Egla 2, Doha, berlangsung lebih rileks. Bek Indonesia Rizky Ridho Ramadhani mengatakan tekanan masih ada, namun dirinya dan rekan-rekan merasa lebih bahagia karena dapat mencetak sejarah bagi sepakbola Indonesia.

Meski sukses berprestasi, namun pemain klub Persija Jakarta itu mengaku tetap serius untuk menghadapi pertandingan selanjutnya kontra Australia di babak 16 besar, Minggu. Tuntutan akan penampilan yang matang dan minim kesalahan menjadi keharusan yang ditekankan pelatih bagi Ridho dan kawan-kawan.

Australia juga dipastikan menjadi lawan tangguh Indonesia, mengingat perbedaan postur tubuh para pemain akan berpengaruh besar di lapangan. Ridho yang sebelumnya pengalaman melawan Australia di tingkat U-23 telah membaca apa saja faktor keunggulan lawan.

“Mungkin posturnya lebih tinggi dari kami. Mereka unggulnya ada di aliran bolanya yang cepat dan postur tubuhnya yang besar. Itu yang kami antisipasi,” ujar eks Persebaya itu. 7 ant

Prediksi Susunan Pemain
Indonesia (3-4-2-1):  Ernando Ari; Jordi Amat, Sandy Walsh, Elkan Baggott; Yacob Sayuri, Ivar Jenner, Justin Hubner, Pratama Arhan; Egy Maulana Vikri, Marselino Ferdinan; Rafael Struick. Pelatih: Shin Tae-yong.

Australia (4-2-3-1): Mathew Ryan; Gethin Jones, Harry Souttar, Cameron Burgess, Aziz Behich; Keanu Baccus, Jackson Irvine; Riley McGree, Martin Boyle, Jordan Bos; Mitchell Duke. Pelatih: Graham Arnold.

Komentar