nusabali

Korem 163/Wira Satya Siap Terjun Amankan Pemilu

  • www.nusabali.com-korem-163wira-satya-siap-terjun-amankan-pemilu

DENPASAR, NusaBali - Sebagai bentuk langkah antisipasi kerawanan keamanan dalam Pemilu serentak yang digelar 14 Febuari mendatang Korem 163/Wira Satya menyatakan personel siap terjun bila diperintahkan.

Penyiagaan personel ini adalah perintah dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melalui Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Maruli Simanjuntak dan diteruskan kepada seluruh Pangdam.

Khusus di Korem 163/Wira Satya di setiap Kodim disiagakan personel sebanyak satu SST (Satuan Setingkat Peleton). Personel ini siap dikerahkan bila dibutuhan untuk mengendalikan keamanan. Dalam hal ini TNI berkoordinasi dengan kepolisian dan juga instansi terkait lainnya.

"Kemarin kita menggelar diskusi dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI terkait pengamanan Pemilu. Untuk mengamankan Pemilu Korem 163/Wira Satya di setiap Kodim menyiagakan personel satu SST. Penyiagaan personel ini berdasarkan perintah dari Panglima TNI, Kasad, dan Pangdam. Personel ini siap bergerak kapan pun dikerahkan," ungkap Darem 163/Wira Satya Brigjen Agus M Latif di sela kegiatan Rapat Anggota Tahunan Primer Koperasi Wira Satya, pada Rabu (24/1) pagi.

Jenderal bintang satu di pundak ini mengaku situasi keamanan di Bali sampai saat ini aman dan kondusif. Dia mengagakan ada beberapa persoalan tetapi semuanya bisa diatasi dengan baik. Meskipun demikian pihaknya tidak mau lengah. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Polda Bali.

"Saya mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar Pemilu ini bisa berjalan dengan baik. Masyarakat yang mempunyai hak pilih agar datang ke TPS pada 14 Febuari nanti memberikan suaranya sesuai hati nurani dan tidak karena paksaan dan tekanan dari orang lain agar bisa terpilih pemimpin yang diharapkan," tuturnya.

Untuk anggota TNI khusnya yang berdinas di Korem 163/Wira Satya Danrem mewanti-wanti untuk tidak ikut berpolitik. Netralitas harus dipegang teguh. "Anggota TNI sudah pasti harus netral. Termasuk ada salah satu anggota kita yang istrinya ikut calon DPR. Tidak boleh suaminya cawe-cawe atau menggunakan fasilitas dinas untuk mendukung istrinya," tegasnya. 7 pol

Komentar