nusabali

Banjir Kembali Genangi Jalan Uluwatu

  • www.nusabali.com-banjir-kembali-genangi-jalan-uluwatu

MANGUPURA, NusaBali - Banjir di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, kembali melanda dan menjadi masalah klasik yang dihadapi warga setempat, Jumat (19/1).

Fenomena ini terjadi secara berkala setiap kali hujan mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan genangan air merendam sebagian area jalan hingga sebetis orang dewasa.

Pantauan di lapangan sekitar pukul 09.00 Wita tinggi genangan banjir masih terbilang biasa. Namun, situasi berubah drastis ketika curah hujan semakin meningkat pada siang hari sekitar pukul 11.00 Wita. Genangan air naik, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan memperlambat pergerakan kendaraan.

Salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan jika banjir di area tersebut rajin datang sejak 5 tahun belakangan ini. “Sudah 5 tahun lebih itu (banjir) semenjak marak pembangunan di sisi barat jalan. Lalu tidak ada pembuangan air, dulu air jatuh ke barat di kebun,” ujarnya.

Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, tidak menyangkal genangan banjir kerap terjadi di daerah tersebut setiap hujan deras. Dia mengakui bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah koordinasi bersama Dinas PUPR untuk mengatasi permasalahan ini. “Di sana memang jalannya cekung,” ungkap Gede Arta pada Jumat (19/1) sore.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua LPM Desa Ungasan I Made Nuada Arsana menjelaskan masalah ini merupakan dampak dari perkembangan pembangunan di sekitar jalan raya. “Sebetulnya itu masalah klasik, yang menyebabkan banjir itu akibat perkembangan pembangunan karena itu jalan raya. Namun samping kanan dan kiri full pembangunan, sehingga jalan air tertutup,” jelasnya.

“Kami juga malu mendengar wilayah bukit bisa banjir, karena ini kan daratan tinggi, sehingga masyarakat harus sadar dan ini perlu kesadaran bersama. Pembangunan tidak boleh kebablasan tanpa melihat kultur tanah dan wilayah. Sosialisasi juga sudah kami gencar lakukan dan beberapa kali sudah turun untuk mengecek, sekarang masih tahap koordinasi kita bagaimana solusi yang terbaik,” imbuh Nuada.

Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Bali Muhammad Solthon belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Dihubungi melalui sambungan telepon, tidak ada jawaban. 7 ol3

Komentar