nusabali

Dua Mantan Pebulutangkis Bali Melatih di Qatar

Made Pranita Tangani Timnas Qatar, Anjasmika di Klub Absolute Sports

  • www.nusabali.com-dua-mantan-pebulutangkis-bali-melatih-di-qatar

JAKARTA, NusaBali - Mantan atlet bulutangkis Bali, Ni Made Pranita Sulistya Devi atau akrab disapa Ade dan Gede Anjasmika Risdianta Putra (Anjasmika) menjadi pelatih di Qatar. Ade sebagai pelatih dan sparring partner para pemain Timnas Qatar (Qatar Badminton Association) di Al Shamal Road. Sedangkan Anjasmika menangani Klub Absolute Sports di daerah Old Airport Doha. Keduanya di Qatar sejak 6 Juni 2023.

Ade mengatakan memang dari dulu dirinya punya rencana menjadi pelatih di luar negeri. Bahkan, Ade yang pernah magang di Pelatnas Bulutangkis Cipayung ini, juga pernah mencari-cari info menjadi pelatih di Jerman, Amerika Serikat dan Kanada.

Ade pun menceritakan sempat ada beberapa kendala, salah satunya proses visa yang memakan waktu lama membuat dirinya urung melatih di negara tersebut. Jalan hidup pun membawa Ade menjadi pelatih dan sparring partner di Qatar.

"Akhirnya, last minute dapat tawaran dari salah satu pengurus PBSI Bali. Qatar membutuhkan dua orang untuk melatih dan sparring di dua tempat berbeda. Satu di timnas dan satu lagi di klub. Proses pembuatan visa ke sana cepat. Jadi, saya ambil di Qatar," ujar Ade, Jumat (12/1).

Ade berangkat ke Qatar bersama Anjasmika yang melatih di Klub Absolute Sports di Old Airport Doha. Sedangkan Ade melatih di Timnas Qatar di daerah Al Shamal Road. Mereka pergi ke Qatar mendapat fasilitas penerbangan Denpasar-Doha. 

Di negeri petro dollar itu mereka juga mendapat fasilitas akomodasi dan transportasi antarjemput dari penginapan ke lokasi latihan. Untuk makan, perempuan kelahiran Batur, Bangli, 11 Maret 1998 ini masak atau sesekali belanja di luar. Soal memasak makanan, Ade memilih yang simple seperti ayam sambel embe kesukaan keluarga di rumah, ayam sambel geprek, sayur hijau dan kangkung.

Ade menyatakan, awal tiba di Qatar masih harus adaptasi dengan makanan. Sebab, taste makanan di Qatar berbeda dengan di Bali. Makanan di sana lebih khas ke Timur Tengah.  "Sekarang sudah terbiasa. Untuk keseharian saya masak sendiri, karena tastenya bisa lebih ke Indonesia dan hemat pula," kata Ade.

Sementara soal cuaca, ketika Ade dan Anjasmika sampai di Qatar pada Juni 2023 sudah memasuki summer (musim panas). Ade merasa kaget, karena cuaca mencapai 48 derajat. 

"Syukur di dalam lapangan ada AC, sehingga aman. Sekarang mulai winter (musim dingin), sekitar 16 derajat," ucap Juara Sirkuit Nasional (Sirnas) 2015 di Nusa Tenggara Barat ini.

Ade sendiri memilih sebagai pelatih dan sparring partner di luar negeri, karena ingin eksplorasi dan menambah wawasan bagaimana budaya bulutangkis di luar negeri. Selain itu, dia juga dapat mengetahui dunia luar melalui bulutangkis agar suatu saat pengalaman positif yang dia peroleh bisa diterapkan di Bali.

Ade melatih di Timnas Qatar dari Minggu sampai Kamis. Jumat dan Sabtu, Ade libur. Ade melatih pemain timnas junior Qatar, yang rata-rata usianya di bawah 19 tahun. Menurut anak Wayan Winurjaya dan Nyoman Sari Artini ini, kesulitan awal saat melatih dia harus adaptasi dengan kebiasaan pemain Qatar.

Pemain Qatar, kata Ade, berbeda dengan di Indonesia. Mereka pagi hari sekolah, sehingga latihan hanya sore hari. Saat libur sekolah, mereka bisa latihan pagi dan sore. Selama melatih, Ade mengakui ada target dan pressure yang diberikan kepadanya.

Begitu pula dengan Anjasmika sebagai pelatih Klub Absolute Sports, yang ditargetkan jangka pendek agar anak didiknya mengikuti turnamen tingkat nasional dan mendapatkan medali. Sedangkan Ade ditargetkan agar anak didiknya ke turnamen internasional. Keduanya pun berusaha memenuhi target tersebut. 

"Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Semoga kerja sama dan kolaborasi kami dengan pelatih lain serta pemain bisa menghasilkan yang terbaik," kata Ade.

Di Klub Absolute Sports, Anjasmika fokus membina para pemain usia dini hingga dewasa dengan kontrak dua tahun. Anak pasangan Made Sudiatmika dan Made Resiasih itu, melatih dari Sabtu hingga Kamis. Jumat, dia mendapat jatah libur. Sejumlah kejuaraan telah diikuti anak didik Anjasmika.

Anak asuh Anjasmika pun sukses meraih medali. Pada turnamen terakhir di Desember 2023, anak didik Anjasmika ikut INCAS-OICC Qatar Badminton Tournament 2023. Tunggal putri U-13 meraih medali emas, tunggal putra U-13 dapat medali perak dan tunggal putri U-9 medali perunggu.

Anak didik Ade juga mengikuti turnamen tour Eropa. Menurut perempuan yang pernah berlatih di Pelita Bakrie dan Exist Jakarta ini, anak didiknya November 2023 mengikuti tiga turnamen internasional junior. Dari segi permainan mereka di sana, kata Ade, progressnya sudah lumayan. Namun, dari segi hasil harus ditingkatkan lagi.

Selain itu, anak didik Ade berlaga pula di QBA Nasional Circuit Leg 2 pada September 2023. Di sana, single U-17 mendapat medali perak dan perunggu. 

"Kemudian di QBA Nasional Circuit Leg 3, bulan November meraih perunggu," kata Ade, yang mempersembahkan medali perunggu untuk Bali di nomor beregu putri PON 2021 Papua ini. k22

Komentar