Pengalihan Arus Roda Empat Dikeluhkan Warga
Warga yang berada di Jalan Noja I, Kelurahan Kesiman Petilan, Denpasar Timur mengeluhkan kekroditan dan kemacetan yang kerap terjadi akibat dari pengalihan arus roda empat yang diberlakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Bahkan warga mengatakan pengalihan arus roda empat tersebut tidak menjadi solusi mengatasi kemacetan yang kerap terjadi selama ini, khususnya pada Jalan Surabi menuju Jalan Noja I.
Menurut salah seorang warga, Nyoman Rasmini, 40, yang tinggal di Jalan Noja I, jalan tersebut memang sebelumnya sudah macet. Namun semenjak adanya pengalihan arus roda empat menuju arah timur, kemacetan semakin menjadi-jadi apalagi di pertigaan antara Jalan Surabi dan Jalan Noja I.
"Dulu memang sudah macet tapi sekarang tambah lagi. Karena roda empat dialihkan jalurnya. Jadi bukannya ada solusi malah nambah macet, apalagi setiap jam kerja," keluhnya, Rabu (19/7) kemarin.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Kadek Indrawan. Menurutnya, sangat tidak tepat jika pemerintah menerapkan sistem penutupan untuk kendaraan roda empat di wilayah itu. "Kami mohon agar pemerintah bisa mengkaji ulang penutupan kendaraan roda empat, setidaknya berlakukan hal itu sampai pukul 20.00 Wita, karena jam tersebut sangat krodit, ini demi keamanan warga dan pengendara agar tidak terjadi kecelakaan," tandasnya
Kabid Dalops Dishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan saat dikonfirmasi, sangat mengapresiasi keluhan yang disampaikan masyarakat sekitar. Namun demikian, pihaknya mengaku pelarangan mobil atau kendaraan roda empat untuk menuju Jalan Noja I dari arah selatan telah melalui berbagai pertimbangan. Utamanya yakni keselamatan, etika berkendara yang masih minim, dan kondisi jalan yang kecil.
Menurut Sriawan, aspek keselamatan adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan di jalan raya. Walaupun terjadi sedikit kemacetan, kiranya masyarakat wajib memaklumi, namun hal itu bukanlah sesuatu yang disengaja, melainkan imbas dari kebijakan yang mengutamakan keselamatan dalam berkendara.
Menurutnya, kondisi Jalan Noja I tergolong kecil, dimana jika melihat etika pengendara yang masih minim, tentu riskan terjadi kecelakaan. "Untuk itu perlu menjadi perhatian bersama semua pihak terkait keselamatan tersebut," tegasnya.
Namun demikian, Sriawan mengaku akan tetap menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut dengan melakukan koordinasi yang intensif antara semua stakeholder agar apa yang menjadi permasalahan dapat dituntaskan. *cr63
Bahkan warga mengatakan pengalihan arus roda empat tersebut tidak menjadi solusi mengatasi kemacetan yang kerap terjadi selama ini, khususnya pada Jalan Surabi menuju Jalan Noja I.
Menurut salah seorang warga, Nyoman Rasmini, 40, yang tinggal di Jalan Noja I, jalan tersebut memang sebelumnya sudah macet. Namun semenjak adanya pengalihan arus roda empat menuju arah timur, kemacetan semakin menjadi-jadi apalagi di pertigaan antara Jalan Surabi dan Jalan Noja I.
"Dulu memang sudah macet tapi sekarang tambah lagi. Karena roda empat dialihkan jalurnya. Jadi bukannya ada solusi malah nambah macet, apalagi setiap jam kerja," keluhnya, Rabu (19/7) kemarin.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Kadek Indrawan. Menurutnya, sangat tidak tepat jika pemerintah menerapkan sistem penutupan untuk kendaraan roda empat di wilayah itu. "Kami mohon agar pemerintah bisa mengkaji ulang penutupan kendaraan roda empat, setidaknya berlakukan hal itu sampai pukul 20.00 Wita, karena jam tersebut sangat krodit, ini demi keamanan warga dan pengendara agar tidak terjadi kecelakaan," tandasnya
Kabid Dalops Dishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan saat dikonfirmasi, sangat mengapresiasi keluhan yang disampaikan masyarakat sekitar. Namun demikian, pihaknya mengaku pelarangan mobil atau kendaraan roda empat untuk menuju Jalan Noja I dari arah selatan telah melalui berbagai pertimbangan. Utamanya yakni keselamatan, etika berkendara yang masih minim, dan kondisi jalan yang kecil.
Menurut Sriawan, aspek keselamatan adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan di jalan raya. Walaupun terjadi sedikit kemacetan, kiranya masyarakat wajib memaklumi, namun hal itu bukanlah sesuatu yang disengaja, melainkan imbas dari kebijakan yang mengutamakan keselamatan dalam berkendara.
Menurutnya, kondisi Jalan Noja I tergolong kecil, dimana jika melihat etika pengendara yang masih minim, tentu riskan terjadi kecelakaan. "Untuk itu perlu menjadi perhatian bersama semua pihak terkait keselamatan tersebut," tegasnya.
Namun demikian, Sriawan mengaku akan tetap menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut dengan melakukan koordinasi yang intensif antara semua stakeholder agar apa yang menjadi permasalahan dapat dituntaskan. *cr63
Komentar