Pacquiao Tantang Mayweather Lagi

Pertarungan ini akan menjadi nostalgia bagi para penggemar tinju dunia. Ya, keduanya pernah bertemu untuk memperebutkan titel kelas welter (WBA, WBC, dan WBO) pada 2015. Bahkan duel itu diijuluki sebagai ‘pertarungan abad ini’ dalam dunia tinju. 

Mayweather yang saat itu berusia 38 tahun mengalahkan Pacquiao lewat unanimous decision 116-112, 116-112, dan 118-110 dalam 12 ronde. Kini, Pacquiao pun siap bernostalgia mengulang pertarungan besar itu. Dia menyatakan siap rematch melawan Mayweather pada 2024.

“Saya berharap dapat bertemu Anda lagi di Jepang dalam pertarungan besar melawan umm…,” kata Pacquiao dikutip dari Pro Box TV, Senin (1/1).

“Floyd Mayweather. Ya, saya pikir Anda tidak ingin saya mengatakan itu (tertawa). Tapi saya bersemangat untuk itu. Terima kasih selalu mendukung RIZIN dan semua promosinya,” kata Pac Man, julukan Pacquaio.

Andai Mayweather setuju, pertarungan tersebut kemungkinan akan bertajuk sebagai laga eksibisi atau hiburan saja. Sebab, kedua petinju sudah tidak lagi memperebutkan gelar apa pun.

Kabarnya, pertarungan ini akan digelar di Tokyo, Jepang sehubungan dengan pihak promotor penyelenggara RIZIN yang berbasis di Negeri Sakura. Tentunya, menarik melihat duel dua petinju tersebut nantinya.

Lebih jauh mundur ke belakang, Pacquiao pernah merasa dicurangi saat dikalahkan Floyd Mayweather Jr pada 3 Mei 2015. Laga tersebut pun diketahui harus berakhir dengan kontroversi. Kemenangan Mayweather Jr menuai pro-kontra. Bahkan, Pacquiao merasa dicurangi dalam duel itu.

Pasalnya, Pacquiao terlihat bermain lebih agresif, terus menekan, dan memojokkan Mayweather Jr di sepanjang duel. Sementara The Best Ever -julukan Floyd Mayweather Jr- lebih sering menghindar dengan berlari-lari, menahan pukulan, atau memeluk Pacquiao jika terdesak.

Tetapi, saat ronde 12 berakhir, ketiga dewan juri memutuskan memberik kemenangan kepada Mayweather Jr. Pacquiao pun langsung menuding Komisi Atletik Nevada (NSAC) telah bersekongkol dengan Mayweather Jr. *