nusabali

Desa Adat Serongga Bangun Pura Beji

  • www.nusabali.com-desa-adat-serongga-bangun-pura-beji

GIANYAR, NusaBali - Desa Adat Serongga Kecamatan/Kabupaten Gianyar sedang membangun Pura Beji Toya Dadap di Banjar Serongga Kaja. Pura Beji Toya Dadap sebagai tempat nunas tirta serangkaian pujawali di Pura Kahyangan Tiga, Pura Paibon, dan Pura Sakenan. Pembangunan Pura Beji dibantu Pemerintah Desa Serongga dan punia masyarakat.

Bendesa Adat Serongga, Pande Made Sudarsana, menjelaskan Pura Beji Toya Dadap sudah ada sejak lama. Secara turun temurun digunakan untuk tempat nunas tirta atau toya ening jika piodalan di Pura Puseh, Pura Dalem, Pura Bale Agung, Pura Paibon, dan Pura Sakenan. 

Sumber mata air ini juga digunakan warga sekitar nunas tirta ening saat upacara pengabenan. Di sebelah selatan atau hilir digunakan warga untuk mandi. Sumber mata air ini dipercaya menyembuhkan penyakit cacar. “Dulu ada warga sakit cacar sering mandi di tempat ini, penyakit cacarnya langsung sembuh,” kata Pande Sudarsana. 

Sebelum PDAM masuk desa, warga mencari air minum di sumber mata air ini. Seiring perkembangan waktu saluran air di sebelah timur mengalami pendangkalan sehingga musim hujan terjadi banjir hingga mata air ini tertimbun lumpur. Pande Sudarsana menjelaskan, di tempat ini terdapat banyak sumber mata air. 

Debitnya besar yakni mata air Toya Dadap dan mata air Toya Langse. Kini mata air Toya Dadap di sebelah selatan diangkat naik ke utara dan akan ditampung dalam kolam besar. 

Bangunan ini dibuat bertingkat, bagian bawah kolam penampung air untuk air minum. Bagian atas untuk beji dan bangunan padma, piyasan, bale pawedan. “Sumber dana pembangunan Pura Beji Toya Dadap dari dana desa dinas dan punia dari warga,” ungkap Pande Sudarsana. 

Dia menambahkan, Desa Adat Serongga terdiri 4 banjar yakni Banjar Serongga Kaja, Banjar Serongga Tengah, Banjar Serongga Kelod, dan Banjar Cebang dengan 1.046 KK. Jika Pura Beji sudah rampung dan tertata rapi, tempat ini dijadikan objek wisata spritual atau religius. “Ke depan tempat ini akan dijadikan objek wisata religius,” kata Pande Sudarsana. 7 nvi

Komentar