nusabali

Menunggu Kejutan Ogoh-Ogoh Ramah Lingkungan dari ST Eka Cita Banjar Abian Kapas Kaja

  • www.nusabali.com-menunggu-kejutan-ogoh-ogoh-ramah-lingkungan-dari-st-eka-cita-banjar-abian-kapas-kaja

DENPASAR, NusaBali.com - Sekaa Teruna (ST) Eka Cita, Banjar Abian Kapas Kaja, Desa Sumerta, Denpasar Timur, tengah mempersiapkan ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Nyepi Caka 1946 pada bulan Maret 2024 mendatang.

I Made Putra Artawan selaku undagi/arsitek yang menggarap ogoh-ogoh tersebut mengatakan, proses pengerjaan sudah dimulai sejak November 2023 lalu. Saat ini, pengerjaan sudah memasuki proses 25 persen.

"Pengerjaan ogoh-ogoh kami dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap awal pembuatan sketsa, menentukan ukuran-ukuran skala rancangan kerangka, dan menentukan konsep. Tahap kedua adalah pembuatan kerangka dan konstruksi, serta ngulat/menganyam bambu untuk pembentukan ogoh-ogoh," kata undagi yang akrab disapa Detra, Minggu (17/12/2023).

Ia mengatakan, ogoh-ogoh yang akan dibuat tahun ini memiliki tinggi 5 meter dengan sistem bongkar pasang. Hal ini dilakukan karena kondisi banjar yang pendek dan kecil. Untuk bahan, ST Eka Cita tetap menggunakan bahan ramah lingkungan.

Sebagaimana diketahui, pada penampilan menyambut Tahun Baru Caka 1945 lalu, ogoh-ogoh dengan nama ‘Nene’ menggunakan bahan bambu, rotan, biji wijen, bulu ayam hingga kulit salak. *m03

"Rencananya, karya ogoh-ogoh garapan ST. Eka Cita ini akan kami ikut lombakan, sebagai bentuk partisipasi dan sebagai acuan kami di ST untuk berkarya dan menambah pengalaman serta terus belajar untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan kami dalam berkarya khususnya di bidang seni ogoh-ogoh," ujarnya.

Detra menambahkan, ogoh-ogoh yang akan dibuat tahun ini memiliki empat tokoh karakter, yaitu tiga tokoh figuran dan satu tokoh karakter utama. Untuk tokoh karakter utama, pihaknya masih belum menentukan temanya.

"Kami masih fokus ngulat, jadi untuk temanya nanti kami akan bicarakan lagi dengan teman-teman di ST," ucapnya.

Detra juga mengungkapkan, pihaknya berharap seni ogoh-ogoh dapat terus berjalan tanpa adanya unsur politik dan tanpa adanya hal-hal menyinggung agar semua dapat berjalan dengan lancar.

"Belajar dari pandemi Covid-19 lalu dua kali tidak ada ogoh-ogoh bisa dibayangkan semua mati khususnya sektor pariwisata dan ekonomi. Saya harap seni ogoh-ogoh ini dapat terus berjalan tanpa adannya unsur politik dan tanpa adanya hal-hal menyinggung agar semua dapat berjalan dengan lancar," harapnya.*m03

Komentar