nusabali

BI Jembatani Akses Pembiayaan untuk UMKM

  • www.nusabali.com-bi-jembatani-akses-pembiayaan-untuk-umkm

DENPASAR, NusaBali - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan Bank Indonesia senantiasa mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). salah satunya melalui peningkatan literasi keuangan terutama akses pembiayaan.

Terkait hal ini, BI sendiri telah melaksanakan Survei Database Profil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Potensial Dibiayai (BISAID) Tahun 2023 pada periode April sampai dengan Agustus 2023. “Survei dilakukan dalam rangka mendorong intermediasi perbankan kepada sektor riil dan UMKM, melalui penyediaan informasi data profil UMKM yang membutuhkan kredit/pembiayaan dalam rangka pengembangan usahanya,” ujar Erwin Soeriadimadja, Jumat (15/12).

Erwin menyampaikan terdapat beberapa tantangan UMKM khususnya untuk mengakses pembiayaan dari lembaga formal. Pertama, information gap antara lembaga keuangan dengan UMKM. Kedua, keterbatasan informasi data UMKM potensial yang valid dan akurat yang dapat diakses oleh lembaga keuangan. Ketiga ketersediaan laporan keuangan UMKM yang belum memadai.

“Database UMKM yang potensial untuk dibiayai diharapkan dapat mengurangi asymmetric information antara lembaga keuangan dengan UMKM”, jelas Erwin.

Dia menambahkan hasil survei ini dapat dimanfaatkan perbankan untuk mencari UMKM potensial yang dapat dibantu pembiayaannya dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas produk. Data profil UMKM yang disajikan meliputi informasi pemilik, kegiatan usaha, tingkat persaingan usaha, total aset, rata-rata penjualan, proyeksi pertumbuhan, kebutuhan pembiayaan, taksiran aset untuk jaminan kredit serta jumlah dokumen persyaratan kredit.

“Dengan tersedianya data profil UMKM tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak terutama bagi UMKM dalam rangka mempercepat akses pembiayaan dari perbankan,” ujarnya.

Sebaran responden survei 50 UMKM meliputi 1 UMKM sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, 6 UMKM industri pengolahan, 14 UMKM perdagangan besar dan eceran, 14 UMKM penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, 14 UMKM aktivitas jasa lainnya. Serta 1 UMKM aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya.

Ke depan, Bank Indonesia akan melengkapi database UMKM yang tersebar di Bali, sebagai upaya untuk terus mendukung UMKM Bali agar naik kelas. 7 k17

Komentar