nusabali

Nenek 80 Tahun Tewas Membusuk di Dalam Rumahnya

  • www.nusabali.com-nenek-80-tahun-tewas-membusuk-di-dalam-rumahnya

Berdasar hasil pemeriksaan medis RSUD Buleleng, korban Ni Ketut Rijasa diperkiarakan sudah meninggal 5-10 hari sebelum jasadnya ditemukan membusuk di dalam rumah.

Tinggal Sebatang Kara Selama 20 Tahun di Kelurahan Kampung Baru, Singaraja

SINGARAJA, NusaBali
Seorang nenek yang selama ini hidup sebatang kara, Ni Ketut Rijasa, 80, ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya di Jalan Pulau Bali Gang III Nomor 2 Singaraja, Buleleng, Sabtu (2/1) siang. Diduga kuat, nenek renta berusia 80 tahun yang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) ini tewas terjatuh saat hendak masuk ke kamar mandi.

Kematian tragis korban Dadong (Nenek) Ketut Rijasa, yang diketahui sudah selama 20 tahun tinggal seorang diri di rumahnya di Jalan Pulau Bali Gang III Nomor 2 Singaraja kawasan Banjar Sekar Sari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng baru terung-kap, Sabtu siang sekitar pukul 12.00 Wita. Adalah salah seorang kerabatnya dari satu dadia, Ni Putu Manik, 45, yang pertama kali mengetahui kematian perempuan renta berusia 80 tahun ini.

Ketika itu, saksi Putu Manik, kerabat satu dadia yang tinggal di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, sengaja datang ke rumah korban di Kota Singaraja. Putu Manik datang karena ditelepon oleh Hartati, salah satu menantu korban yang tinggal di Jakarta.

Menurut Kapolsek Kota Singaraja, Kompol I Nyoman Suarnata, menantu korban yang disebutkan tinggal di Jakarta, Hartati, menelepon saksi Putu Manik untuk mengecek mertuanya di Jalan Pulau Bali Gang III Nomor 2 Singaraja. Masalahnya, beberapa kali ditelepon dari Jakarta, korban Dadong Rijasa tak pernah angkat telepon.

Nah, saksi Putu Manik pun langsung mengecek ke rumah korban di Kelurahan Kampung Baru, Kota Singaraja, Sabtu siang pukul 12.00 Wita. Begitu sampai di depan pintu rumah korban, firasat saksi Putu Manik sudah tidak enak. “Sebab, tercium bau busuk menyengat dari arah dalam rumah korban,” ungkap Kapolsek Nyoman Suarnata saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Minggu (3/1).

Karen ada bau mencirugiakan, saksi Putu Manik tidak berani langsung masuk rumah. Kemudian, perempuan berusia 45 tahun ini meminta bantuan warga sekitar untuk menemani masuk ke dalam rumah Dadong Rijasa. 

Kecurigaannya jadi kenyataan. Begitu pintu dibuka, bau busuk semakin menyengat. Setelah dicek, korban Dadong Rijasa ditemukan tergeletak tak bernyawa dalam posisi terlentang di lantai depan kamar mandi. Di samping jasad korban ditemukan ceceran darah, yang diduga karena Dadong Rijasa terluka akibat jatuh terpeleset saat akan masuk ke kamar mandi.

Laporan atas temuan heboh di rumah nenek berusia 80 tahun ini pun masuk ke Ma-polsekta Singaraja. Petugas kepolisian pun terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, identifikasi, seraya memasangi police line rumah korban. Saat itu pula, mayat Dadong Rijasa dievakuasi ke RSUD Buleleng untuk divisum.

Hingga Minggu kemarin, mayat Dadong Rijasa masih dititipkan di Instalasi Jenazah RSUD Buleleng, sembari menunggu anaknya yang disebut-sebut tinggal di Jakarta tiba di Singaraja. Tim medis RSUD Buleleng sendiri sudah melakukan visum terhadap jenazah Dadong Rijasa.

Dirut RSUD Buleleng, dr I Gede Wiartana, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, korban Dadong Rijasa diperkirakan sudah meninggal dunia kisaran 5-10 hari sebelum mayatnya ditemukan. “Dari hasil visum, ditemukan luka di pelipis kanan yang diduga terjadi akibat benturan benda tumpul saat terpeleset di kamar mandi,” ujar dr Wiartana saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Minggu kemarin.

Selanjutnya...

Komentar