nusabali

Anak Punk Digelandang Satpol PP

  • www.nusabali.com-anak-punk-digelandang-satpol-pp

SINGARAJA, NusaBali - Empat orang pemuda yang mendeklarasi dirinya sebagai anak punk digelandang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Buleleng, Kamis (30/11) pagi kemarin.

Mereka yang berasal dari Pulau Jawa ditemukan tengah menggelandang dan mengamen di salah satu toko retail di Jalan Surapati, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Buleleng I Gede Arya Suardana mengatakan mereka ditemukan menggelandang dan mengamen saat dilaksanakan patroli rutin. Mereka lalu diamankan karena melanggar Perda Nomor 6 Tahun 2009 tentang Ketertiban Umum.

“Mereka sudah dua hari ada di Buleleng sebelum masuk ke wilayah kota sempat di daerah Seririt. Alasan mereka mengaku kehabisan bekal dalam perjalanan menuju Lombok. Kami tertibkan dan serahkan ke Dinas Sosial untuk dipulangkan ke daerah asal,” ucap Arya Suardana.

Setelah diserahterimakan Dinas Sosial lalu melakukan pendataan sebelum akhirnya mereka dipulangkan dan dihantar sampai Pelabuhan Gilimanuk. Mereka pun dipulangkan agar tidak memicu keresahan dan kenyamanan masyarakat Buleleng. Kepala Dinas Sosial Buleleng Putu Kariaman Putra menyebut fasilitasi pemulangan anak punk ini sudah dua kali dilakukan dalam sepekan terakhir. Sebelumnya seorang anak punk yang mengaku kelahiran Jakarta dengan tujuan Lombok juga ditemukan menggelandang di Buleleng. Mereka berdalih kehabisan bekal sehingga harus mengamen di jalanan dan tempat-tempat umum.

“Kami hantarkan langsung ke pelabuhan terdekat tujuan mereka untuk mempercepat penanganan, karena tidak jelas maksud dan tujuannya datang ke Buleleng. Sebelumnya juga kami berikan pembinaan agar tidak kembali ke Buleleng untuk mengamen atau menggelandang,” kata Kariaman.

Namun dari jumlah pemulangan gelandangan dan pengemis tahun ini disebut Kariaman mengalami penurunan sangat drastis jika dibandingkan dengan dua tahun lalu. “Dulu kan pernah satu kali penertiban itu 70 orang gepeng diamankan. Kalau sekarang meski masih ada paling 2-3 orang tidak banyak,” jelas pejabat asal Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Hal ini disebut hasil dari penertiban dan pemulangan yang tidak pernah lelah dilakukan Satpol PP dan Dinas Sosial Buleleng. Pembinaan gelandangan dan pengemis ke daerah asalnya juga di data rinci oleh Dinsos. Sehingga jika ditemukan lagi dalam penertiban akan diberikan pembinaan yang memberikan efek jera. 7k23

Komentar