nusabali

Jalan Pulau Irian Kebanjiran

  • www.nusabali.com-jalan-pulau-irian-kebanjiran

NEGARA, NusaBali - Akibat peningkatan volume air yang diperparah sampah, menyebabkan banjir di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Rabu (15/11) siang. Air dari saluran irigasi setempat meluap hingga menggenangi badan jalan.

Luapan air dari saluran irigasi di kawasan pemukiman warga ini terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Padahal saat itu tidak terjadi hujan di wilayah setempat. Namun diketahui sempat terjadi hujan di wilayah hulu. Derasnya air yang turut membawa sampah dari wilayah hulu itu pun akhirnya menumpuk pada gorong-gorong di wilayah setempat dan membuat air naik ke jalan. "Penyebabnya karena sampah," ujar salah satu warga setempat, I Ketut Tarma, 69. 

Menurut Tarma, di wilayahnya ini memang termasuk langganan banjir. Jika terjadi hujan deras hingga berjam-jam, air pasti meluap ke jalan. Namun setelah hujan reda, biasanya air langsung surut. "Tapi yang sekarang ini beda. Yang ini karena sampah numplek (numpuk). Tadi saya sudah sempat bersih-bersih, tapi sampahnya tidak habis-habis," ucap Tarma. 

Sementara dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana yang menerima laporan banjir tersebut, langsung turun melakukan assessment dan penanganan ke lokasi. Sampah yang menyumbat saluran air itu dibersihkan menggunakan bambu, tiang besi, cangkul dan sejumlah alat lainya. 

Untuk tumpukan sampah di bawah gorong-gorong, juga dikeluarkan dengan cara ditarik mengunakan ban yang diikat tali sling pada mobil BPBD. Setelah beberapa jam ditangani, air yang meluap karena tumpukan sampah itu sudah bisa teratasi dan sampah-sampah itu diangkut petugas Dinas Lingkungan Hidup Jembrana. 

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana I Nyoman Winata ditemui di lapangan, mengatakan banjir ini disebabkan karena masalah sampah. Selain sampah kayu dan semacamnya, banyak sampah plastik yang turut memicu banjir tersebut. Bahkan dari tumpukan sampah itu, ada sampah-sampah yang harusnya dibuang di tempat khusus, seperti pampers hingga pembalut. 

"Ini karena dampak kurangnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan. Sebenarnya volume air yang dari hulu tidak seberapa. Tetapi karena sampah yang terlalu banyak, saluran air menjadi tersumbat sehingga air meluap," ujar Winata. 7ode

Komentar