nusabali

Gubernur Ancam Para Kandidat yang Nekat Bermain Uang

  • www.nusabali.com-gubernur-ancam-para-kandidat-yang-nekat-bermain-uang

Gubernur Made Mangku Pastika cium kasak-kusuk soal adanya permainan uang dalam se-leksi perebutan 5 jabatan Eselon II Pemprov Bali, yang kini tengah berlangsung.

Seleksi 5 Kursi Jabatan Eselon II


DENPASAR, NusaBali
Gubernur Pastika pun ancam akan ‘habisi’ peserta seleksi jabatan Eselon II yang nekat bermain uang untuk bisa lolos.

Gubernur Pastika mengakui ada selentingan dan kekhwatiran permainan uang dalam seleksi 5 jabatan Eselon II ini. “Buktikan itu kalau ada, pasti saya habisi orang yang bermain uang,” tegas Pastika di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (13/7).

Pastika menyatakan, keputusan terakhir dalam menentukan pelulusan kandidat pejabat Eselon II memang ada pada dirinya selaku Gubernur. Namun, kata Pastika, semuanya atas dasar hasil seleksi di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan Panitia Seleksi (Pansel).

Menurut Pastika, tidak ada keputusan atas keinginan sendiri. Tidak boleh eksekusi atas keinginan, tidak bleh ada keputusan atas dasar like and dislike. “Tidak ada bayar membayar, apalagi mengatasnamakan Gubernur. Kalau ada yang begitu, pasti saya tindak,” ancam Pastika yang kemarin didampingi Karo Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.

Ditegaskan Pastika, bukan hanya pelamar yang digugurkan jika ketahuan bermain uang. Pihak yang meloloskannya juga kena. “Artinya, mereka yang mengajukan ke saya tanpa mekanisme itu juga habis. Jadi, kita harus fair,” tegas mantan Kapolda Bali dan Kalakhar BNN ini.

Pastika pun meminta semua pihak jangan termakan isu. “Ada yang katakan dia bayar sekian. Saya minta usut kalau ada. Bayarnya ke siapa? Kapan? Apalagi, ada ngomong Pak Gubernur minta. Dari zaman dulu nggak ada. Kalian (media) juga harus mengawasi. Kita pengin semua baik,” ujar alumnus Akpol 1974 yang sempat menjadi Kapolda NTT dan Kapolda Papua ini.

Ada 5 jabatan Eselon II yang dilakukan pengisian melalui proses lelang terbuka (seleksi). Dari 5 kursi jabatan Eselon II yang lowong dan harus dilakukan pengisian itu, 2 posisi di antaranya ‘tanpa tuan’ setelah pejabatnya meninggal dunia. Pertama, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang lowong setelah Dewa Made Buana Duwuran meninggal dunia, 31 Januari 2017 lalu. Kedua, Kadisnaker dan ESDM Provinsi Bali yang lowong setelah Ketut Wija meninggal mendadak akibat serangan jantung saat main tenis di Lapangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar, 27 April 2017.

Sedangkan 3 jabatan Eselon II Pemprov Bali lainnya juga masih kosong, karena memang belum terisi sejak perubahan nomenklatur SKPD menjadi OPD per 31 Desember 2016. Tiga kursi Eselon II yang masih diisi Plt ini masing-masing, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Kepala Badan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali, dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali.

Posisi Plt Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali saat ini dipercayakan kepada TIA Kusuma Wardhani, yang notabene masih menjabat Kadis Pendidikan Provinsi Bali. Sedangkan Plt Kepala Badan Administrasi Pembangunan dipegang I Nengah Laba, yang masih menjabat sebagai Kepala Biro Ekbang Setda Provinsi Bali. Sebaliknya, Plt Kadis Perkebunan dipegang Ida Bagus Wisnuardana, yang kini masih menjabat Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali.

Sementara itu, anggota Pansel Eselon II, Ketut Teneng, mengatakan ada 56 pejabat Eselon III yang bersaing berebut 5 jabatan Eselon II. Mereka sudah melalui tahapan tes tulis, tes kompentensi, dan tes wawancara. Selanjutnya, 56 kandidat ini akan mengikuti proses pengumpulan rekam jejak, 27 Juli 2017 mendatang. Setelah proses rekam jejak, akan menghasilkan 15 kandidat untuk selanjutnya berebut 5 kursi jabatan Eselon II.

“Masing-masing posisi jabatan Eselon II ada 3 nominator. Mereka kita setorkan kepada Gubernur untuk dipilih,” ujar Ketut Teneng yang juga Kepala Inspektorat Provinsi Bali saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin. *nat

Komentar