nusabali

Harga Internasional Naik, Harga Beras Masih Mahal

Gelontorkan Bansos-Operasi Pasar

  • www.nusabali.com-harga-internasional-naik-harga-beras-masih-mahal

JAKARTA, NusaBali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerintah sudah melakukan banyak intervensi untuk menangani meroketnya harga beras. Mulai dari bantuan sosial hingga operasi pasar dilakukan namun nampaknya harga beras masih tinggi.

Lalu apa yang membuat harga beras naik? Menurutnya, semua terjadi karena harga internasional beras memang tinggi. Pasokan beras berkurang bukan cuma di Indonesia namun juga di luar negeri.

Karena produksi dan pasokan beras kurang, impor jadi andalan pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu, harga beras jadi mahal.

"Sebenarnya semua sudah dioperasi di semua sudut tapi memang harga internasionalnya memang semua naik," ungkap Jokowi usai melakukan kunjungan ke SMK Negeri 1 Purwakarta, seperti dilansir detikcom, Kamis (9/11).

Jokowi menjabarkan cara kerja beberapa program pemerintah untuk menurunkan harga beras. Misalnya, program bantuan sosial beras 10 kilogram.

Menurutnya, dengan bantuan ini permintaan beras di pasar akan turun. Hal itu membuat pasokan beras di pedagang tetap banyak. Dengan begitu, hukum ekonomi berlaku, bila pasokan banyak maka harga akan murah.

"Bansos itu kan kayak operasi pasar sebenarnya, sehingga dengan diberikan bansos itu permintaan masyarakat jadi turun. Kalau permintaan turun, supply-nya tetap, maka harganya bisa turun, teorinya seperti itu," papar Jokowi.

Namun bansos memang belum cukup, pemerintah pun sudah melaksanakan operasi pasar dengan mengguyur pasar dengan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) juga.

Memang harga beras saat ini belum mengalami penurunan, namun dia menyatakan harga beras tak lagi naik.

"Kita akan berusaha keras di beras karena itu makanan pokok kita, sampai saat ini belum bisa turun secara drastis tapi paling tidak sudah tidak naik," pungkas Jokowi.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengklaim India kemungkinan membuka kembali keran ekspor beras untuk Indonesia.

"Kemungkinan India akan membuka keran ekspor ke Indonesia, bukan tahun depan, tahun ini," ucapnya di Kompleks DPR RI, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (8/11).

Meski demikian, Buwas mengatakan saat ini memang belum diputuskan secara resmi pembukaan impor beras tersebut.

India sendiri menutup keran ekspor beras non-basmati karena harga naik 3 persen dalam sebulan sejak 20 Juli 2023 lalu. Buwas pun mengatakan bahwa Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah menyurati menteri perdagangan India untuk ekspor tersebut.

Menurut Buwas, India juga siap melepas 1,5 juta ton untuk Indonesia. "Bahkan beliau (Zulkifli Hasan) menyampaikan sudah siap juga India untuk lepas kita 1,5 juta ton," kata Buwas. 7

Komentar