nusabali

Gagal Panen di Tabanan Mencapai 107 Hektare

  • www.nusabali.com-gagal-panen-di-tabanan-mencapai-107-hektare
  • www.nusabali.com-gagal-panen-di-tabanan-mencapai-107-hektare

Padi petani yang ditanam sebagian besar dalam kondisi kering karena mengalami kekurangan air.

TABANAN, NusaBali
Dampak kemarau panjang membuat lahan pertanian di Tabanan mengering makin  luas. Imbasnya gagal panen tanaman padi terdata hingga 107 hektare.  Selain gagal panen makin luas, dampak dari kekeringan ini juga membuat sebagian subak di Tabanan mundur menanam padi. Dari laporan ada 10 subak dengan total luasan 595 hektare dilaporkan mundur menanam padi. 

Adapun luasan lahan pertanian yang gagal panen diantaranya Kecamatan Baturiti  seluas 40 hektare, Kecamatan  Penebel  43 hektare, Kecamatan Tabanan 10,10 hektare, dan Kecamatan Kerambitan 14,50 hektare. 

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, Ni Nyoman Ria Wati mengatakan, subak yang sudah melaporkan gagal panen sudah ditindaklanjuti oleh penyuluhan pertanian.

Khusus subak yang berada di Kecamatan Baturiti sudah didaftarkan untuk mendapat AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi). "Subak yang lain masih dicek secara rinci oleh petugas untuk segera ditindaklanjuti masuk tidak persyaratan mengikuti program AUTP," jelasnya, Kamis (9/11). 

Disebutkan kondisi tanaman padi yang melaporkan gagal panen sebagian besar masih usia muda atau saat kondisinya benar-benar mendapatkan air. Karena tidak mendapatkan air menyebabkan padi mereka kering, seperti terbakar. "Kondisi tanahnya itu sampai pecah-pecah," imbuhnya. 

Selain adanya melaporkan gagal panen, disebutkan Ria Wati banyak subak di Tabanan juga melaporkan kemunduran menanam padi. Subak yang mengalami mundur menanam padi itu tercatat di 10 subak tersebar di 10 kecamatan. 

"Paling banyak subak mengalami kemunduran menanam padi itu ada di Kecamatan Selemadeg dan Kecamatan Selemadeg Barat. Terluas itu Subak Lanyah Bajera mencapai 135 hektar dan Subak Lumbung mencapai 130 hektare," terangnya. 

Kondisi ini pun diakuinya membuat Dinas Pertanian tak bisa berbuat banyak karena kondisi alam. "Ini karena alam, kami berharap mudah-mudahan segera musim kemarau ini berlalu dan petani kita mulai bisa bercocok tanam dengan hasil maksimal," harapnya. 7des

Komentar