nusabali

Tergusur dari Nomor Urut Satu, Demer dan Supadma Rudana Tetap Optimis

  • www.nusabali.com-tergusur-dari-nomor-urut-satu-demer-dan-supadma-rudana-tetap-optimis

Kata Demer, tarung caleg urusannya bukan nomor urut, namun dukungan suara

DENPASAR, NusaBali
Dua caleg incumbent DPR RI dapil Bali di Pemilu 2024, Gede Sumarjaya Linggih dan Putu Supadma Rudana yang sempat merajai nomor urut teratas pada Pileg 2019 lalu, kini tergusur ke nomor urut 2. Keduanya mengaku optimis meskipun terlempar.

Sumarjaya Linggih alias Demer adalah politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang sudah 4 periode duduk di DPR RI. Sementara Supadma Rudana politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang merupakan anggota DPR RI dapil Bali periode 2017-2019 dan 2019-2024. Demer dan Supadma Rudana sama-sama duduk di Komisi IV membidangi perdagangan, perindustrian, BUMN, investasi. 

Demer dihubungi NusaBali, Senin (6/11) sore mengatakan tidak persoalan dengan jatah nomor urut 2 tersebut. Kata Demer, tarung caleg urusannya bukan nomor urut, namun dukungan suara. “Ada kok caleg tidak dapat nomor satu justru lolos ke senayan. Karena sekarang ini bukan nomor urut menjadi tumpuan. Namun pergerakan mendulang dukungan suara yang terpenting. Saya tetap optimis lolos ke DPR RI meskipun dapat nomor urut dua,” ujar Demer.

Berapa target suara di Pemilu 2024? “Kalau di Pemilu 2019 saya sendiri dapat 115 ribu suara, di Pemilu 2024 saya target dapat 150 ribu suara. Untuk kursi kami target Golkar dapat 3 kursi di dapil Bali. Kalau 2 kursi sudah tentu aman, kalau target boleh lah 3 kursi,” ujar Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB,NTT DPP Partai Golkar ini.

Sementara Supadma Rudana secara terpisah mengatakan jatah nomor urut 2 sebagai caleg DPR RI dapil Bali tidak membuat pesimis. Karena dirinya lebih fokus untuk berjuang ke akar rumput menyama braya menemui masyarakat. “Nomor urut dua itu artinya peace (damai,red) yang disimbulkan dengan dua jari. Harus optimis dan jawab dengan kerja keras lah,” ujar Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini. 

Hasil Pemilu 2019, dari 9 kursi DPR RI dapil Bali sebanyak 6 kursi direbut PDI Perjuangan, 2 kursi direbut Partai Golkar dan 1 kursi dikuasai Partai Demokrat. Mereka yang lolos di Pileg 2019 dari PDIP adalah I Made Urip, politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, IGA Rai Wirajaya politisi asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, IGN Alit Kusuma Kelakan politisi asal Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, I Nyoman Parta politisi asal Desa Guwang Kecamatan Sukawati, Gianyar, I Wayan Sudirta politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem serta I Ketut Kariyasa Adnyana politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng. Sementara dari Golkar yang lolos adalah Demer dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi. Gus Adhi yang sudah dua periode di DPR RI adalah politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sementara satu-satunya kursi yang tersisa direbut Demokrat dengan meloloskan Supadma Rudana. 

Untuk Pemilu 2024 kali ini hanya Made Urip dan Rai Wirajaya sebagai incumbent tidak berlaga lagi. Urip dan Rai Wirajaya di Pemilu 2024  tidak dicalonkan partainya. Urip, politisi yang 5 periode langganan nomor urut 1 harus rela menyerahkan nomor urut teratas itu kepada incumbent lainnya IGN Alit Kusuma Kelakan.n nat

Komentar