nusabali

Sekitar 46 Persen Warga Denpasar Masih Gunakan ABT

  • www.nusabali.com-sekitar-46-persen-warga-denpasar-masih-gunakan-abt

DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 46 persen dari total sekitar 700.000 warga Kota Denpasar sampai saat ini masih menggunakan sumur bor atau air bawah tanah (ABT). Hal itu menjadi fokus yang harus diselesaikan Pemkot Denpasar untuk menyehatkan lingkungan dan menjaga kesehatan masyarakat.

Dirut Perumda Tirta Sewakadarma (atau PDAM) Kota Denpasar Ida Bagus Gde Arsana, Senin (6/11), mengungkapkan, selama ini Pemkot Denpasar sudah berupaya untuk membuat masyarakat yang masih menggunakan ABT beralih ke air permukaan. Karena sebanyak 46 persen masyarakat masih menggunakan ABT yang dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan penggunanya.

Terkait lingkungan selama ini sangat berpengaruh, dengan penggunaan ABT subsiden atau penurunan permukaan terus terjadi. Salah satunya yang sudah terjadi di kawasan Sanur dan Pulau Serangan. “Ini kami khawatirkan terus terjadi setiap tahunnya,” kata Bagus Arsana. Di sisi lain, kesehatan masyarakat juga dikhawatirkan bisa terganggu jika masyarakat terus menggunakan ABT. “Sesuai dengan risert Dinas Kesehatan bahwa air sumur bor atau ABT mengandung E.coli. Hal itu dikarenakan jarak rumah di Kota Denpasar terlalu mepet. Radius dengan septic tank juga sangat dekat,” jelas Bagus Arsana.

Biasanya, kata dia, untuk penggunaan ABT di rumah tangga menimbulkan efek seperti saat mencuci baju menjadi kuning, panci atau alat rumah tangga lainnya bisa berkerak. “Kondisi air demikian bisa mengganggu fungsi ginjal,” imbuhnya.

Menurut Bagus Arsana, pihaknya mendukung adanya wacana untuk pembuatan sumur bor harus izin ke pusat. Dengan adanya wacana tersebut, apalagi nantinya bisa terealisasi maka masyarakat ke depan bisa 100 persen menggunakan air bersih yang sudah diolah dan dilayani oleh pemerintah.

Ini menjadi tantangan Pemerintah Kota Denpasar ke depannya. Sebab, masyarakat belum memahami masalah yang ditimbulkan jika menggunakan ABT di daerah perkotaan. "Kalau pedesaan masih aman ya kami bilang karena rumahnya berjauhan. Kalau di Kota Denpasar itu paling jauh 100 meter,” tandas Bagus Arsana. 7 mis

Komentar