nusabali

80,3 Persen, Realisasi AUTP Rp 490.772.520

  • www.nusabali.com-803-persen-realisasi-autp-rp-490772520

DENPASAR, NusaBali - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, mengatakan  realisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada tahun 2023 mencapai 80,3 persen dengan luasan lahan 13.651,30 hektare (ha). Nilainya Rp 490.772.520.

Tabanan menjadi wilayah yang paling besar realisasinya, mencapai 7.508,07 hektare disusul Badung seluas 4.000 hektare dan Kota Denpasar mencapai 2.000 hektare.

Asuransi Usaha Tani Padi merupakan  upaya Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali untuk melindungi usaha tani agar petani masih bisa melanjutkan usahanya ketika terkena banjir, kekeringan atau serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Program AUTP sudah mulai sejak 2015. “Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pemerintah Daerah juga wajib melindungi petani, sehingga dapat berkontribusi atau mengalokasikan membayarkan premi 20 persen AUTP melalui Anggaran Pemerintah Belanja Daerah,” papar Sunada, Minggu(5/11).

Di Bali, lanjut Sunada,  kelompok tani yang tergabung dalam  Kelompok Subak mendapatkan pembinaan mengenai AUTP  sehingga memahami manfaat jaminan kerugian yang didapat dari program asuransi pertanian tersebut. Umur tanaman padi yang dapat didaftarkan AUTP maksimal berumur 30 hari waktu setelah tanam (HST).

Petani yang ingin mendaftar difasilitasi langsung  Penyuluh Pertanian Lapangan(PPL Kabupaten/Kota).  Petani, hanya membayar Rp 36.000 per hektare per musim tanam. Sisanya atau sebesar Rp144.000 ditanggung  pemerintah. Bila terjadi gagal panen akibat hama, kekeringan, dan banjir, petani bisa mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6.000.000,- per ha.

“Tabanan  yang paling besar realisasinya, mencapai 7.508,07 hektare,”  ucap Sunada. Yang kedua Kabupaten Badung, seluas 4000 hektare dan Kota Denpasar mencapai 2.000 hektare. Sedangkan Buleleng 35,70 hektare, Jembrana 32,63 hektare dan  di Kabupaten Gianyar 50,00 haktare. K17.

Komentar