nusabali

Pemdes Berkinerja Baik, Pj Bupati Lihadnyana Janjikan Insentif

Lakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Seririt

  • www.nusabali.com-pemdes-berkinerja-baik-pj-bupati-lihadnyana-janjikan-insentif
  • www.nusabali.com-pemdes-berkinerja-baik-pj-bupati-lihadnyana-janjikan-insentif

SINGARAJA, NusaBali - Fokus pengentasan kemiskinan, Pemkab Buleleng meminta Pemerintah Desa (Pemdes) ikut merancang program terintegrasi.

Kolaborasi Pemdes dengan Pemkab ini diyakini akan mempercepat capaian target pengentasan kemiskinan. Pemkab Buleleng pun akan mendukung dengan memberikan dana insentif berupa pembiayaan bagi Pemdes yang memiliki kinerja sejalan dengan program prioritas kabupaten.

Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana saat melangsungkan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kecamatan Seririt, Jumat (27/10). Dia pun mengaku sudah menyiapkan kriteria khusus untuk pemberian insentif kepada Pemdes. “Saya akan menilai kinerja pemerintahan desa. Kalau bagus tentu akan diberikan bantuan. Saya minta perbekel untuk membuat APBDes itu produktif. Kalau dikelola dengan benar maka betapa makmurnya desa itu,” ucap Lihadnyana.

Dalam kegiatan kunker itu Pj Bupati Lihadnyana juga menyerahkan puluhan bantuan bedah rumah sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Sebanyak 11 unit bantuan rumah swadaya Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dan 10 unit Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) PKE. Lihadnyana menjelaskan dalam kunker dia meminta saran, memonitoring, dan mengevaluasi segala bentuk pembangunan di tiap-tiap kecamatan. Saran dan masukan ini akan dipakai acuan dalam membangun Buleleng ke depan. Selain itu juga memastikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat cepat mendapatkan penanganan. Dia mengaku berkomitmen dengan seluruh komponen masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem tahun ini.

“Apabila kita fokus pada target yang kita buat maka jelas pasti bisa. Dari 349 KK miskin ekstrem kita pasti bisa sehingga Buleleng menjadi yang pertama menuntaskan miskin ekstrem,” imbuh pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. Masyarakat juga dimintanya untuk aktif melakukan pengawasan dan melaporkan jika masih ada masyarakat miskin yang belum masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain juga masukan-masukan untuk membantu pemerintah menghadirkan pelayanan publik yang prima. Sementara itu selain penyerahan secara simbolis bedah rumah, sejumlah bantuan juga diberikan kepada masyarakat untuk program tahun 2023. Di antaranya Bantuan Sosial Uang (BSU) kepada penyandang disabilitas yang tersebar di 20 desa.

BSU Kemiskinan Ektrem kepada 65 KPM di 11 desa wilayah Kecamatan Seririt sebesar Rp 900.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ada juga bantuan 49 paket sembako kepada 20 kader PKK, 15 orang lansia dan 14 penyandang disabilitas. Bantuan kursi roda, alat bantu jalan (walker) dan tongkat ketiak kepada penyandang disabilitas.

Bantuan perbaikan kerusakan akibat bencana juga diserahkan pada waktu yang sama. Bantuan untuk korban perorangan diberikan kepada Wayan Sukadana, warga Desa Unggahan dengan nilai Rp 7,5 juta. Bantuan kebencanaan juga diterima Desa Bubunan atas kerusakan Pura Dalem Blambangan akibat bencana alam dengan nilai Rp 30 juta. Terakhir bantuan dua unit mesin tempel kepada KUB Tasik Kencana desa Pengastulan.

Khusus untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, Camat Seririt I Gusti Putu Ngurah Mastika mengatakan masih ada 65 KK yang tergolong miskin ekstrem. Bantuan yang didapatkan dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem juga beragam, sesuai dengan kebutuhan mereka. Antara lain bedah rumah tidak layak huni. “Mudah-mudahan di Desember nanti semua sudah memiliki rumah layak huni. Terimakasih pak Pj karena telah berkenan berkunjung dan bertemu dengan masyarakat kami yang membutuhkan bantuan karena berada di garis kemiskinan,” ungkap Mastika. @ k23

Komentar