nusabali

3 Korban Penambang Batu Diusulkan Dapat Bansos

  • www.nusabali.com-3-korban-penambang-batu-diusulkan-dapat-bansos

AMLAPURA, NusaBali - Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengusulkan agar tiga korban tewas penambang batu atas dapat bantuan social (bansos) dari BPBD Provinsi Bali. Usulan, masing-masing Rp 15 juta, kepada ahli waris korban.

Usulan tersebut mengacu Peraturan Gubernur Bali Nomor : 32 tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial yang tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya untuk Korban Bencana atau Musibah. Kepada NusaBali, Arimbawa memaparkan hal itu di ruang kerjanya Jalan Nenas Amlapura, Rabu (13/9).

Syarat administrasi pengajuan bantuan social, kata dia, ada KTP, kartu keluarga, dari  ahli waris (penerima warisan), nomor rekening tabungan, laporan kejadian, dan surat keterangan kematian dari Puskesmas setempat atau dari rumah sakit. "Jika syarat administrasi itu telah lengkap, sekitar 2 minggu bantuan cair," tambahnya.

Besaran bansos untuk korban meninggal akibat musibah atau bencana alam, kata Arimbawa,  mengacu Peraturan Gubernur Bali Nomor : 32 Tahun 2021, pasal 6 ayat (2) huruf (a) meninggal dunia dapat bantuan sosial Rp 15 juta. Sesuai regulasi yang berlaku, besaran bantuan ada kriterianya, nominalnya beda-beda yakni untuk meninggal dunia, cacat permanen, juga untuk bantuan rumah tinggal, tempat suci, fasilitas umum, dan yang lain-lainnya.

Jelas Arimbawa, bantuan itu bisa untuk menutupi biaya upacara makingsan ring gni, yang pelaksanaannya di Setra Desa Adat Nangka, Redite Umanis Merakih, Minggu (17/9). "Kami telah berkoordinasi dengan Perbekel Buana Giri I Nengah Diarsa, dan Camat Bebandem I Gusti Ngurah Wiranata, untuk memfasilitasi pengajuan surat permohonan bantuan sosial itu agar secepatnya melengkapi persyaratan," jelasnya.

Besaran nominal bantuan itu, kata Arimbawa, memang tidak seberapa dibandingkan biaya untuk upacara ngaben. Namun, setidaknya pemerintah telah berupaya membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. "Namanya juga bantuan," tambahnya.

Sebelumnya diberitalan, musibah tebing longsor terjadi menimpa penambang batu tabas, di alur Sungai Taksu, Banjar Kemoning, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem Senin (11/9), menewaskan tiga penambang, I Kadek Berata, 37, I Kadek Pasek, 35, dan I Ketut Sueca, 39. Tebing longsor karena sekelompok warga menggali di bagian pertengahan tebing. Struktur tanah berpasir, dan bercampur paras. Saat penambang menggali batu tabas, struktur tebing bergetar hingga jebol. 7k16

Komentar